Virtual Reality: Pengertian, Sejarah dan Cara Kerjanya

Virtual Reality (VR), atau realitas maya, merupakan teknologi komputer yang bertujuan menciptakan lingkungan tiga dimensi (3D) yang serupa dengan dunia nyata. Fokus utama dari VR adalah memberikan pengalaman imersif di mana pengguna dapat merasakan dan berinteraksi dengan lingkungan buatan secara mendalam.

Pandangan dan objek dalam lingkungan 3D VR di rancang untuk terlihat seolah-olah nyata, menciptakan suasana yang membuat pengguna merasa benar-benar terlibat dan tenggelam di dalamnya.

Berikut ini pembahasan lengkap mengenai apa itu virtual reality, sejarah, perangkat pendukung dan fungsinya secara lengkap.

Pengertian Virtual Reality

Pengertian Virtual Reality

Virtual Reality (VR) adalah suatu teknologi yang menciptakan lingkungan simulasi komputer yang imersif, di mana pengguna dapat berinteraksi dengan lingkungan buatan yang tampak dan terasa nyata. Tujuan utama dari teknologi ini adalah membuat pengguna merasa seolah-olah mereka benar-benar berada di dalam dunia buatan tersebut.

VR menggunakan berbagai perangkat keras dan perangkat lunak untuk menciptakan pengalaman imersif. Perangkat keras utama yang diperlukan untuk VR adalah headset VR, yang biasanya dilengkapi dengan layar 3D, sensor gerakan, dan headphone.

Selain itu headset juga di rancang untuk melingkupi pandangan pengguna, sehingga mereka bisa melihat dunia maya dari berbagai sudut dalam mode tampilan 360 derajat.

Sedangkan perangkat lunak VR digunakan untuk membuat lingkungan simulasi yang dapat diakses oleh pengguna.

Interaksi dalam dunia virtual ini didukung oleh berbagai teknologi canggih, termasuk cloud computing, kecerdasan buatan (AI), dan sensor multisensor. Kombinasi dari teknologi ini memungkinkan objek virtual untuk merespons gerakan dan tindakan pengguna secara real-time, sehingga menciptakan pengalaman yang lebih dinamis dan mendalam.

Apa saja Komponen VR

Komponen VR adalah bagian-bagian yang membentuk perangkat virtual reality (VR). Komponen-komponen ini bekerja sama untuk menciptakan pengalaman imersif yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan dunia virtual.

Komponen utama dalam teknologi Virtual Reality (VR) terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang bekerja bersama untuk menciptakan pengalaman virtual yang imersif.

Berikut adalah ringkasan singkat dan jelas mengenai komponen VR:

Perangkat Keras (Hardware):

1. Headset VR

  • Terdiri dari layar tampilan 3D dan sensor/pelacak gerak untuk melacak pergerakan kepala pengguna.
  • Memungkinkan pengguna melihat dan merasakan lingkungan virtual.

2. Kontroler

  • Digunakan untuk berinteraksi dengan objek dan lingkungan dalam VR.
  • Beberapa sistem menggunakan kontroler tangan untuk memberikan tingkat interaktivitas yang lebih tinggi.

3. Sensor dan Pelacak Gerak Tambahan

  • Untuk melacak pergerakan tubuh atau objek di sekitar pengguna.
  • Meningkatkan akurasi dalam mereplikasi gerakan fisik ke dalam lingkungan virtual.

4. Speaker atau Earphone

  • Memberikan audio spasial untuk meningkatkan pengalaman pendengaran dalam lingkungan virtual.
  • Menggabungkan aspek audio dengan visual untuk menciptakan pengalaman yang lebih menyeluruh.

Perangkat Lunak (Software)

1. Pemodelan 3D

  • Menciptakan objek dan lingkungan tiga dimensi untuk ditampilkan dalam headset VR.
  • Menentukan tampilan visual yang dilihat oleh pengguna.

2. Pelacakan Pergerakan

  • Mengumpulkan data dari sensor dan pelacak gerak untuk mengukur pergerakan kepala dan tubuh pengguna.
  • Memastikan respons visual sesuai dengan gerakan pengguna.

3. Audio Spasial

  • Menyajikan suara dengan cara yang mencerminkan lokasi dan arah sumber suara dalam lingkungan virtual.
  • Menambahkan dimensi audio untuk meningkatkan realisme.

Singkatnya, VR menggabungkan headset, kontroler, sensor, dan perangkat lunak untuk menciptakan pengalaman yang menyeluruh dan mendalam dalam lingkungan maya 3D.

Komponen-komponen VR terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Komponen-komponen perangkat VR yang semakin canggih akan menghasilkan resolusi yang lebih tinggi, lensa yang lebih jernih, dan pelacakan gerakan yang lebih akurat.

Sejarah Virtual Reality

Sejarah Virtual Reality

Tahukah kamu? Ternyata VR sudah berkembang cukup lama, tepatnya sekitar tahun 1800-an. Walaupun memang baru mendapat perhatian khusus akhir-akhir ini saja. Agar kamu lebih memahaminya, berikut perkembangan virtual reality.

  • 1800-an – Awal Konsep Alternatif Realitas: Ide tentang alternatif realitas mulai muncul bersamaan dengan perkembangan praktik fotografi pada abad ke-19.
  • 1838 – Stereoskop dan Gambar 3D: Selanjutnya ada penemuan stereoskop oleh Sir Charles Wheatstone membuka jalan untuk gambar 3D. Kemudian pada tahun 1839, Louis Daguerre menemukan daguerreotype, memainkan peran dalam perkembangan gambar stereoskopis.
  • 1939 – Paten View-Master: William Gruber dan Harold Graves mematenkan View-Master, perangkat yang memanfaatkan gambar stereoskopis.
  • 1956 – Sensorama: Morton Heilig mengembangkan Sensorama, sebuah perangkat simulasi sensorik yang mencakup pengalaman visual, audio, getaran, bau, dan gerakan.
  • 1960 – Telesphere Mask: Morton Heilig mematenkan Telesphere Mask, peralatan awal yang menarik minat investor terhadap pengembangan VR.
  • 1980 – Istilah “Virtual Reality” dan VPL Research: Adalah Jaron Lanier, pendiri VPL Research, yang memperkenalkan istilah “virtual reality” pada pertengahan tahun 1980. Perusahaan ini mengembangkan peralatan VR, termasuk kaca mata goggle dan sarung tangan.
  • 1990-an – Penerapan Komersial dan Pendidikan: Penggunaan VR mulai merambah ke aplikasi komersial dan pendidikan, terutama di bidang simulasi dan pelatihan.
  • Awal 2000-an – Keterlibatan Industri Game: Perusahaan game mulai mengadopsi teknologi VR, tetapi popularitasnya masih terbatas karena keterbatasan perangkat keras dan perangkat lunak.
  • 2010-an – Resurgensi VR: Resurgensi VR dimulai dengan pengembangan headset VR seperti Oculus Rift dan HTC Vive. Pengembangan VR juga terlihat di industri kesehatan, pendidikan, arsitektur, dan industri lainnya.
  • Saat Ini – Keterjangkauan dan Keberagaman Penggunaan: VR semakin terjangkau dan mudah diakses oleh konsumen. Serta penerapan secara luas dalam berbagai industri, termasuk hiburan, pendidikan, kesehatan, pelatihan, dan pariwisata virtual.

Cara Kerja Virtual Reality

Cara Kerja Virtual Reality


Cara kerja Virtual Reality (VR) adalah dengan memvisualisasikan video yang tersambung ke VR melalui HDMI atau nirkabel, tergantung pada jenis headset.

Video ini akan diputar di layar VR, yang akan membuat pengguna merasa seperti berada di dunia virtual tersebut. Selanjutnya secara tidak sadar alam bawah sadar otak pengguna akan mencoba membiasakan diri dengan gambar proyeksi tersebut hingga merasa sedang berada di dunia nyata.

Proses ini di mulai saat pengguna memasang perangkat VR. Perangkat VR akan menutupi mata dan telinga pengguna, sehingga pengguna hanya akan melihat dan mendengar gambar dan suara virtual.

Kemudian, komputer akan menghasilkan gambar dan suara virtual. Gambar dan suara ini biasanya dihasilkan oleh perangkat lunak khusus yang disebut game engine. Game engine akan menggunakan berbagai macam teknik untuk menciptakan gambar dan suara yang realistis.

Perangkat VR akan menampilkan gambar dan suara virtual menggunakan display, lensa, dan pelacakan gerakan. Display akan menampilkan gambar virtual di layar VR. Lensa akan memperbesar gambar virtual agar terlihat lebih jelas. Pelacakan gerakan akan melacak pergerakan kepala dan tubuh pengguna.

Pelacakan gerakan memungkinkan VR untuk menyesuaikan tampilan gambar virtual agar sesuai dengan pergerakan pengguna. Hal ini akan membuat pengalaman VR menjadi lebih imersif.

Perangkat VR biasanya menggunakan dua layar untuk menampilkan gambar virtual. Kedua layar ini akan menampilkan gambar yang berbeda untuk masing-masing mata pengguna. Hal ini akan menciptakan efek 3D yang membuat pengguna merasa seperti berada di dunia virtual tersebut.

Manfat Virtual Reality

Virtual reality (VR) memiliki berbagai macam manfaat, baik untuk hiburan, pendidikan, maupun pelatihan. Berikut adalah beberapa manfaat VR:

Hiburan

  • Game yang lebih imersif dan realistis. VR dapat di gunakan untuk membuat game yang lebih imersif dan realistis. Pengguna akan merasa seperti benar-benar berada di dalam game tersebut.
  • Film dan video yang lebih menarik. VR dapat di gunakan untuk membuat film dan video yang lebih menarik. Pengguna akan merasa seperti benar-benar berada di dalam film atau video tersebut.
  • Efek khusus yang lebih realistis. VR dapat di gunakan untuk menciptakan efek khusus yang lebih realistis. Pengguna akan merasa seperti benar-benar mengalami efek tersebut.

Pendidikan

  • Pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik. VR dapat di gunakan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik. Pengguna akan merasa seperti benar-benar berada di dalam situasi yang sedang ia pelajari.
  • Pembelajaran jarak jauh yang lebih nyata. VR dapat di gunakan untuk memberikan pembelajaran jarak jauh yang lebih nyata. Pengguna akan merasa seperti benar-benar berada di kelas bersama dengan instruktur.
  • Pelatihan yang lebih realistis dan efektif. VR dapat di pakai untuk memberikan pelatihan yang lebih realistis dan efektif. Pengguna akan merasa seperti benar-benar berada dalam situasi yang sedang ia latih.

Pelatihan

  • Pelatihan keselamatan. VR dapat di pakai untuk pelatihan keselamatan yang lebih realistis dan aman. Pengguna dapat berlatih menghadapi situasi berbahaya tanpa harus benar-benar berada dalam situasi tersebut.
  • Pelatihan medis. VR dapat berguna untuk pelatihan medis yang lebih realistis dan efektif. Pengguna dapat berlatih melakukan prosedur medis tanpa harus membahayakan pasien.
  • Pelatihan militer. VR dapat berguna untuk pelatihan militer yang lebih realistis dan efektif. Pengguna dapat berlatih menghadapi situasi pertempuran tanpa harus benar-benar berada dalam pertempuran.

VR masih merupakan teknologi yang relatif baru, tetapi memiliki potensi untuk mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia. Dengan berkembangnya teknologi VR, manfaat VR akan semakin luas dan beragam.

Perbedaan Virtual Reality dan Augmented Reality

Perbedaan Virtual Reality dan Augmented Reality

Ada satu kata yang kerap disandingkan dengan Virtual reality yaitu augmented reality. Virtual reality disingkat VR dan augmented reality disingkat AR. Dari definisi, keduanya jelas berbeda. VR bekerja dengan memutus kontak pengguna dengan dunia nyata dan beralih ke dunia virtual, sedang AR menggabungkan dunia nyata dengan dunia virtual.

VR bekerja dengan menggunakan perangkat khusus yang bisa memutus pengguna dengan dunia nyata, sedang AR bisa hanya dengan menggunakan perangkat sederhana saja. Misalnya menggunakan smartphone sebagaimana game Pokemon Go.

Demikian penjelasan lengkap tentang pengertian VR beserta cara kerja dan sejarah singkat bagaimana VR ini bisa muncul. Semoga bermanfaat.

Apakah artikel ini membantu?

Terima kasih telah memberi tahu kami!
PERHATIAN
Jika ingin mengcopy-paste referensi dari Jurnalponsel.com, pastikan untuk menambahkan sumber rujukan di daftar pustaka dengan format berikut:
Litalia. (). Virtual Reality: Pengertian, Sejarah dan Cara Kerjanya. Diakses pada , dari https://www.jurnalponsel.com/pengertian-virtual-reality-beserta-sejarah-dan-cara-kerjanya/

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.