Pengertian Komunisme: Arti, Ciri-Ciri, Sejarah, Tokoh dan Contoh Penerapan

Pengertian Komunisme – Ideologi komunisme merupakan salah satu paham yang dianut beberapa negara di dunia. Paham satu ini memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan mayoritas paham yang dianut kebanyakan negara.

Secara arti, ideologi sendiri merupakan paham yang berhubungan dengan politik, sosial, ekonomi, hingga filosofi. Tujuan utama dari adanya ideologi adalah menciptakan masyarakat serta sistem ekonomi yang maju.

Pengertian Komunisme Adalah

Pengertian Komunisme

Apa itu ideologi komunisme? Pengertian ideologi komunisme adalah ideologi yang menekankan kepemilikan bersama. Kepemilikan bersama yang dimaksud adalah kepemilikan atas tanah, tenaga kerja hingga modal dengan tujuan agar masyarakat makmur, tanpa kelas, dan semuanya sama.

Prinsip yang diembannya adalah sama rata dan sama rasa dalam bidang ekonomi. Kepentingan-kepentingan individu menurut ideologi satu ini harus tunduk kepada kehendak partai, bangsa dan negara.

Bisa ditarik kesimpulan bahwa ideologi komunis juga merupakan sebuah paham yang memiliki tujuannya tersendiri. Komunisme kerap disebut juga sebagai paham anti-kapitalisme.

Secara teoritis memang kapitalisme dan komunisme begitu kontradiktif. Dalam penerapannya, komunisme tidak mengakui kepemilikan akumulasi modal pada individu serta seluruh alat-alat produksi dikuasai oleh negara.

Ideologi komunisme sempat masuk di Indonesia. Namun karena asasnya bertentangan dengan kultur dan kondisi masyarakat Indonesia, ideologi satu ini tidak berkembang bahkan menjadi paham terlarang.

Sejarah dan Pencetus Ideologi Komunisme

Sejaran Ideologi Komunisme

Karl Marx serta Friedrich Engels dianggap sebagai dua tokoh yang mencetuskan paham komunisme. Paham tersebut dicetuskan dalam manifesto politik yang diterbitkan tanggal 21 Februari 1848.

Dalam manifesto politik tersebut berisikan teori analisis pendekatan komunis untuk perjuangan kelas masyarakat. Selain itu, kemakmuran ekonomi juga menjadi hal yang diperjuangkan.

Pada akhirnya manifesto tersebut menjadi suatu gerakan politik yang paling berpengaruh pada saat itu. Munculnya paham tersebut dilatarbelakangi karena adanya kesenjangan ekonomi yang terjadi di berbagai negara Eropa.

Pada masa itu, kepentingan kesejahteraan ekonomi individu lebih penting bagi orang-orang yang berkuasa. Akibatnya, petani dan buruh kerap mengalami penindasan.

Karl Marx pun ingin menciptakan suatu tatanan masyarakat yang tidak mengenal kelas, lebih adil, serta mengutamakan hak setiap orang. Hanya saja keinginan tersebut dibarengi dengan pemikiran untuk tidak bergantung kepada Tuhan.

Dalam perkembangannya, ideologi satu ini begitu pesat di berbagai negara. Puncak kejayaannya di Rusia dengan terbentuknya Uni Soviet serta Komunisme Internasional (Komintern).

Tujuan adanya Komintern ini untuk menggaet lebih banyak masyarakat dunia agar menjadi pengikut paham komunis. Namun sejak perang dunia ke-2 sampai akhir revolusi 1989 (perang dingin), perkembangan ideologi satu ini menurun.

Dan pada akhirnya bubarnya Uni Soviet pada 1991 menjadi akhir runtuhnya ideologi komunisme.

Meskipun paham tersebut ditolak di berbagai negara termasuk Indonesia, namun ideologi tersebut tetap digunakan di beberapa negara hingga saat ini. Mulai dari Kuba, Laos, Korea Utara, hingga Republik Rakyat Tiongkok.

Tokoh Penganut Ideologi Komunis

Tokoh Penganut Ideologi Komunis

Dibalik perkembangan ideologi komunisme yang begitu pesat, tentu saja ada beberapa tokoh ideologi komunisme yang dikenal dunia. Beberapa diantaranya adalah:

1. Muso

Muso merupakan tokoh penganut komunisme dari Indonesia dan berkeinginan mendirikan negara Republik Soviet Indonesia yang kemudian diplokamirkan di Madiun.

Negara tersebut didirikan pada 18 September 1948 namun berhasil dihancurkan oleh pasukan TNI. Dalam dua minggu, tentara bersenjata milik pria yang dilahirkan pada tahun 1897 ini berhasil dihancurkan oleh TNI.

2. Leonid Breznev

Leonid Breznev merupakan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet kedua. Ia mulai menjabat pada 1964 sampai 1982. Selama 18 tahun menjabat sebagai Sekretaris Jenderal, Leonid Breznev merupakan Sekjen terlama kedua yang memimpin Uni Soviet setelah Jospeh Stalin.

3. Karl Marx

Karl Marx merupakan sosiolog, pakar ekonomi, dan filsuf yang dijuluki sebagai bapak komunisme. Jadi jika ada yang bertanya siapa bapak komunisme, karl marx lah orangnya.

Marx merupakan seorang Yahudi namun memutuskan menjadi seorang atheis. Tentang analisis kapitalisme ia perdebatkan. Pada akhirnya, ia membuktikan adanya kontradiksi dari kapitalisme yang akan berakhir serta memberikan jalan untuk komunisme

4. Joseph Stalin

Joseph Stalin merupakan pemimpin Uni Soviet pada pertengahan 1920-an sampai tahun 1953. Jabatannya adalah Sekjen Komite Pusat Partai Komunis Uni Soviet. Secara efektif, Joseph Stalin menjadi diktaktor negaranya sekaligus pimpinan Uni Soviet terlama.

5. Fredrich Engels

Fredrich Engels merupakan seorang anak industrialis tekstil yang sukses. Namun saat di Manchester, ia melihat banyak kemiskinan di sekeliling dan menulis buku dengan judul Kondisi dari Kelas Pekerja di Inggris. Pada tahun 1844, ia mulai aktif berkontribusi dalam jurnal radikal yang ditulis Karl Marx.

Negara Penganut Paham Komunisme

Negara Penganut Paham Komunisme

Dan berikut beberapa negara yang menjadi penganut paham komunisme:

1. Vietnam

Negara ini dikuasai oleh Partai Komunis Vietnam (ĐCSVN/Đảng Cộng sản Việt Nam). Ia adalah partai politik pendiri sekaligus penguasa Republik Sosialis Vietnam. ĐCSVN menguasai pemerintahan plus mengendalikan negara, militer, dan media secara terpusat.

2. Republik Rakyat Tiongkok

Partai Komunis Tiangkok adalah pendiri sekaligus penguasa di Republik Rakyat Tiongkok. Pantai ini satu-satunya yang berkuasa di Tiongkok dan yang memberikan ijin berdirinya delapan partai lainya.

3. Korea Utara

Korea Utara terkenal sebagai negara dengan pemimpin yang diktator. Negara ini juga menganut paham komunisme. Meski berbatasan dengan Korea Selatan, dua negara ini sangat berbeda jauh.

4. Rusia

Rusia adalah negara dengan ideologi komunisme yang punya sejarah panjang. Dari negara ini pula banyak berkembang paham komunis dan lahir tokoh-tokoh komunisme.

Selain beberapa negara di atas, masih ada juga negara penganut paham komunisme lainya seperti Kuba, Albania, Laos dan lainya.

Ciri Ideologi Komunisme

Seperti halnya ideologi lainnya, komunisme juga memiliki ciri-ciri khusus yang begitu membedakannya dengan paham lainnya. Sesuai pengertiannya, komunisme memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  • Mengajarkan teori pertentangan kelas sosial masyarakat. Hal ini membuat seringnya terjadi pertentangan antara kaum proletariat dengan tuan tanah serta kapitalis.
  • Doktrin revolusi terus-menerus hingga menyebar ke seluruh dunia.
  • Sistem politik satu partai yakni partai komunis. Tidak ada partai oposisi sehingga cenderung tidak menghormati Hak Asasi Manusia untuk menyampaikan pendapat.
  • Dalam paham komunisme, negara dan hukum akan hilang karena sudah tidak dibutuhkan lagi.
  • Kekayaan alam serta alat-alat produksi menjadi milik pemerintah sepenuhnya. Kepemilikan individu tidak diakui selain upah, pakaian, dan perabotan.
  • Secara teori paham satu ini bertujuan untuk kemakmuran rakyat. Namun pelaksanaannya cenderung memunculkan fase diktaktor proletariat yang menghabiskan lawan komunisme terutama tuan tanah.
  • Sifat ideologinya begitu dekat dengan paham atheis yakni tidak percaya atau membutuhkan Tuhan. Penganut paham komunis menganggap Tuhan tidak ada.
  • Pada masa transisi, seluruh hak milik pribadi dihapuskan dan diambil alih. Masa transisi ini akan memperoleh bantuan dari negara di bawah diktator proletariat. Kemudian hak milik pribadi tersebut akan berada di bawah kontrol negara.
  • Perubahan sistem kapitalisme harus dicapai dengan cara revolusi.

Contoh Penerapan Ideologi Komunisme

Beberapa negara di dunia seperti Korea Utara dan Tiongkok masih menganut paham komunisme. Berikut beberapa contoh penerapan ideologi komunisme pada negara-negara tersebut :

1. Perekonomian dikuasi pemerintah

Kita bisa mengambil contoh dari apa yang terjadi di Korea Utara. Di negara tersebut, kegiatan perekonomian dikuasi total oleh pemerintah. Rakyat hanya boleh melakukan kegiatan ekonomi dalam skala kecil. Sementara industri besar dikuasi sepenuhnya oleh pemerintah.

Di negara komunis, semua sumber daya hingga alat-alat produksi berada di bawah kekuasaan pemerintah. Tidak ada kegiatan ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak yang dikuasi oleh pihak swasta.

2. Sistem satu partai

Republik Rakyat Tiongkok masih menggunakan sistem satu partai. Sistem satu partai artinya prinsip demokrasi di negara tersebut tidak ada. Siapapun yang dicalonkan oleh Partai Komunis Tiongkok maka dialah yang menjadi presiden. Buktinya Xi Jinping berhasil menjadi presiden Tiongkok lebih dari dua periode.

3. Tidak mendukung praktik keagamaan

Sebenarnya komunisme sendiri merupakan ideologi politik. Hanya saja pahamnya begitu pas dengan atheisme yang merupakan ideologi kepercayaan. Namun kebanyakan kita masih menganggap komunisme sama dengan atheisme. Sebenarnya anggapan tersebut tak sepenuhnya salah.

Memang paham komunisme menganggap penganut agama lebih mengandalkan doa daripada usaha untuk mencapai sesuatu. Dan pada akhirnya paham komunisme begitu lekat dengan atheisme yang tidak mendukung praktik keagamaan.

4. Semua manusia dianggap setara

Tidak ada kaum borjuis dan kaum proletar pada ajaran komunisme. Setap manusia dianggap setara. Begitulah yang menjadi ajaran dasar komunisme. Tak heran dengan ajaran tersebut, banyak rakyat kecil yang tertarik bergabung ke dalamnya. Rakyat kecil menganggap komunisme adalah jalan untuk mensejahterakan mereka.

Namun kebanyakan pada praktiknya, komunisme justru membuat seorang individu tidak mampu berkembang. Kita bisa melihat pada kondisi masyarakat Korea Utara dimana negara tersebut merupakan penganut komunisme mutlak.

Kelebihan dan Kekurangan Komunisme

Sebuah ideologi memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Begitu juga dengan komunisme. Berikut kelebihan dan kekurangannya.

1. Kelebihan Komunisme

  • Lebih mudah mengendalikan angka pengangguran, inflasi, dan berbagai masalah lainnya di bidang ekonomi. Sebab dalam hal ini pemerintah memiliki kendali penuh.
  • Semua individu dianggap sama sehingga tidak ada pihak yang lebih unggul ataupun rendah.
  • Jarang terjadi krisis ekonomi atau kelaparan. Sebab pemerintah mengatur ekonomi secara terpusat dan masyarakat hanya berperan untuk mengikutinya saja.

2. Kekurangan Komunisme

  • Tidak ada kebebasan individu untuk berkembang. Sebab segalanya sudah diatur dan dimonopoli pemerintah. Akibatnya, masyarakat akan cenderung pasif dan hilang motivasinya untuk berkembang.
  • Tidak menghargai Hak Asasi Manusia. Sebab pada praktiknya, komunisme memonopoli kekuasaan atas parlemen dengan tidak adanya partai oposisi. Selain itu, hak untuk bersuara secara bebas juga diredam.
  • Potensi pemerintah melakukan monopoli begitu tinggi. Dengan potensi monopoli pemerintah dan aparat ini, masyarakat akan dirugikan dan akan muncul kepemimpinan dengan asas kediktaktoran.
  • Masyarakat perlahan tak lagi mengenal Tuhan. Sebab paham komunisme begitu akrab dengan pemikiran Ateisme yang tidak percaya terhadap Tuhan. Bahkan ideologi tersebut menganggap bahwa agama adalah candu.

Perbandingan antara Komunisme, Pancasila dan Liberalisme

Menarik untuk mengetahui bagaimana perbandingan antara paham komunisme, pancasila, serta liberalisme. Dari buku Sari Pendidikan Pancasila karya Ir. Heru Santoso, M.Hum, berikut beberapa contoh perbandingannya :

1. Kepercayaan terhadap Tuhan

Paham komunisme begitu lekat dengan paham atheis dimana tidak mempercayai adanya Tuhan. Bahkan agama menurut paham tersebut dianggap sebagai candu yang berbahaya.

Sementara dalam ideologi Pancasila mengusung paham Monotheisme yang percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa serta menghargai kebebasan dalam memeluk agama. Untuk paham liberalisme asas keagamannya menganut paham sekuler dimana agama dan aspek lainnya dipisahkan.

2. Pandangan pada Hak Asasi Manusia

Dalam paham komunisme, Hak Asasi Manusia kerap diabaikan. Contohnya dengan adanya kepemimpinan mutlak dalam satu partai. Sedangkan paham Pancasila menjunjung HAM tanpa melupakan kewajiban asasi. Untuk paham liberalisme, HAM dijunjung secara mutlak.

3. Peran pemerintah, partai, dan nasionalisme

Peran pemerintah dalam ideologi komunis sifatnya mutlak. Semua keputusan berada di tangan pimpinan partai. Partai dalam paham komunisme pun sifatnya mendominasi dengan meniadakan partai oposisi. Paham nasionalisme pun ditolek dalam ideologi satu ini.

Berbeda dengan Pancasila, nasionalisme dijunjung tinggi dimana semua keputusan dilakukan melalui musyawarah, mufakat, serta voting. Tidak ada partai yang mendominasi sehingga di parlemen pun ada partai oposisi dengan alasan.

Di paham liberalisme, partai oposisi tetap ada. Sementara dominasi partai di parlemen merupakan dominasi mayoritas. Keputusan yang diambil melalui voting atau pemungutan suara. Nasionalisme pun diabaikan namun tidak ditolak sepenuhnya seperti paham komunisme.

4. Kepentingan

Dalam paham komunisme, asas kepentingannya berpatok pada kepentingan negara-negara. Selain itu asas sama rasa dan rata membuatnya tanpa perbedaan satu dengan lainnya.

Sementara pada paham Pancasila, terdapat perbedaan pendapat-pendapat namun kepentingannya berasas pada kepentingan seluruh rakyat. Di ideologi liberalisme, kepentingannya berasaskan mayoritas dimana terdapat perbedaan berpendapat yang sudah menjadi hal lumrah di dalamnya.

Secara ringkas, Ir. Heru Santoso, M.Hum memberikan tabel perbandingan antara ideologi komunisme, liberalisme dan pancasila sebagai berikut:

No Pancasila Komunisme Liberalisme
1. Monotheisme Atheis Sekuler
2. HAM dilindungi tanpa melupakan kewajiban asasi HAM diabaikan HAM dijunjung secara mutlak
3. Nasionalisme dijunjung tinggi Nasionalisme ditolak Nasionalisme diabaikan
4. Keputusan melalui musyawarah mufakat dan voting (pemungutan suara) Keputusan ditangan pimpinan partai Keputusan melalui voting (pemungutan suara)
5. Tidak ada dominasi Dominasi partai Dominsi mayoritas
6. Ada oposisi dengan alasan Tidak ada oposisi Ada oposisi
7. Ada perbedaan pendapat-pendapat Tidak ada perbedaan Ada perbedaan pendapat
8. Kepentingan seluruh rakyat Kepentingan negara-negara Kepentingan mayoritas

Demikian ulasan mengenai pengertian, contoh, hingga ciri ideologi komunisme yang bisa kita paparkan. Semoga bermanfaat.

Apakah artikel ini membantu?

Terima kasih telah memberi tahu kami!
PERHATIAN
Jika ingin mengcopy-paste referensi dari Jurnalponsel.com, pastikan untuk menambahkan sumber rujukan di daftar pustaka dengan format berikut:
Litalia. (). Pengertian Komunisme: Arti, Ciri-Ciri, Sejarah, Tokoh dan Contoh Penerapan. Diakses pada , dari https://www.jurnalponsel.com/pengertian-komunisme/

1 comments on “Pengertian Komunisme: Arti, Ciri-Ciri, Sejarah, Tokoh dan Contoh Penerapan”

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.