Pengertian Komunikasi Secara Umum Dan Menurut Para Ahli Lengkap

Komunikasi merupakan kegiatan yang semua orang lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Dari mulai sejak dilahirkan hingga sekarang ini tentu komunikasi merupakan hal yang penting. Misalnya komunikasinya seroang bayi dengan cara menangis yang berarti bayi tersebut merasa lapar atau pengin di gendong oleh orang-orang disekitarnya.

Komunikasi ini sangatlah luas dari mulai berbicara, surat menyurat, menelpon, dan lain sebagainya. Nah, pada kesempatan ini saya akan mengajak kamu kalian semua untuk mempelajari apa itu komunikasi? Apa saja fungsi dan syarat-syaratnya , dan lain sebagainya dengan lengkap. Oleh karena itu, yuk simak penjelasan berikut ini.

Pengertian Komunikasi Secara Umum

Komunikasi berasal dari bahasa Inggris, communication yang berarti sama. Dalam Kamus Besar   Bahasa Indonesia komunikasi memiliki pengertian  pengiriman dan penerimaan pesan dari dua orang atau lebih agar pesan yang dikirimkan tersebut dapat dipahami dengan mudah dan tepat.

Sedangkan secara istilah komunikasi secara umum dapat diartikan sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan dari komunikator kepada komunikan agar tercapainya persepsi yang sama.

Pengertian komunikasi menurut para ahli

  1. James A.F Stoner, komunikasi adalah sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dengan cara memberikan pengertian kepada orang yang dituju melalui pemindahan pesan. Komunikasi menurut Stoner, merupakan sebuah usaha memberikan pengertian kepada si penerima pesan agar mendapatkan feedback atau tanggapan.
  2. Harold D Lasswel, berbeda dengan pendapat Lasswel yang menyatakan bahwa komunikasi pada dasarnya adalah sebuah proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasilnya apa? Disini dapat ditarik benang merahnya bahwa komunikasi itu berupa pesan apa, siapa yang menyampaikan, untuk siapa pesan tersebut, dengan menggunakan media apa, dan bagaimana tanggapan dari adanya komunikasi yang diciptakan tersebut.
  3. Anwar Arifin, pendapat lain tentang komunikasi dikemukakan oleh Anwar Arifin yang menyatakan bahwa komunikasi sebagai konsep yang multi makna. Dimana komunikasi dapat diartikan sebagai proses sosial yang didasarkan pada konteks ilmu sosial. Selain itu komunikasi juga difokuskan pada kegiatan manusia terhadap pesan dan perilaku. Jadi, ada banyak definisi yang dikemukakan oleh Anwar Arifin ini.
  4. Aristoteles, memberikan pengertian komunikasi secara luas yakni usaha yang dilakukan sebagai alat bagi masyarakat untuk ikut serta berpartisipasi dalam dunia demokrasi. Komunikasi yang dimaksud oleh Aristoteles memiliki makna yang lebih luas, karena menyangkut interaksi atau hubungan antar masyarakat dalam suatu daerah.
  5. Hoben, komunikasi sebagai pertukaran gagasan atau pikiran yang dilakukan secara verbal. Dalam hal ini, Hoben lebih fokus pada kata verbal baik berupa lambang, tulisan ataupun sandi-sandi dalam berkomunikasi agar terjadi pertukaran pikiran dan gagasan antara satu orang atau dua orang lebih.
  6. Drs. H.A.W. Widjaya, mengartikan bahwa komunikasi merupakan suatu hubungan kontak antar manusia baik dengan individu ataupun kelompok. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi disini sebagai interaksi manusia dengan sesorang ataupun kelompok orang.
  7. William F Glueck, pendapat komunikasi lain dinyatakan oleh William F Glueck yang mana membagi komunikasi menjadi 2 bagian, yakni: 1) Interpersonal communication atau biasa disebut dengan komunikasi antar pribadi, yakni proses pertukaran informasi antara dua orang atau lebih dalam suatu kelompok kecil; 2) Organization communication, yakni proses pertukaan informasi kepada banyak orang atau organisasi-organisasi.

Dari beberapa pengertian komunikasi menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan proses penyampaiam pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan melalui media komunikasi agar mendapatkan respon atau tanggapan untuk mencapai persepsi yang sama.

Fungsi Komunikasi

Ada banyak sekali fungsi dari komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, berikut ini fungsi adanya komunikasi dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

  1. Fungsi informasi, yang dimaksud dengan fungsi informasi yakni bahwa komunikasi ini dapat digunakan untuk menyampaikan suatu informasi. Informasi yang disampaikan ini dapat ditujukan untuk perseorangan atau pun kelompok guna mencapai keputusan bersama.
  2. Fungsi motivasi, dengan berkomunikasi diri seseorang menjadi terdorong, karena memang komunikasi memberikan hal-hal yang mendorong diri melalui penjelasan baik yang disampaikan oleh seseorang bahkan seorang motivator.
  3. Fungsi kendali, selain kedua fungsi diatas, komunikasi juga berfungsi sebagai pengontrol ataupun pengendali. Dengan berkomunikasi seseorang ataupun kelompok dapat mengontrol tingkah lakuknya untuk bertindak sesuai dengan cara yang menurutnya benar dan tidak melanggar peraturan yang telah ditetapkan.

Ketiga fungsi komunikasi diatas saling berkaitan satu sama lain, dimana jika telah terjadinya sebuah proses komunikasi maka akan menghasilkan dan mengubah tingkah laku orang dalam menanggapi pesan atau informasi yang disampaikan, sehingga orang-orang  yang terlibat dalam proses komunikasi memiliki dorongan (motivasi) untuk meresponnya sesuai dengan cara yang dapat dilakukannya (terkendali).

Tujuan komunikasi

Tujuan komunikasi ini tentunya tidak jauh berbeda dari adanya fungsi komunikasi itu sendiri, yang mana tujuan komunikasi ini biasanya mempunyai maksud, sebagai berikut:

  1. Agar pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat dimengerti oleh komunikan, oleh karena itu sebagai pengirim pesan (komunikator) harus dapat menjelaskan pesan yang disampaikan dengan detail dan jelas kepada penerima pesan (komunikan).
  2. Tujuan yang kedua dari komunikasi itu sendiri yakni agar mampu memahami orang lain, dengan berkomunikasi seseorang akan dapat mengerti dan memahami individu lain. Hal tersebut tentu dilakukan dengan suatu cara, misalnya dengan mendengar atau mengartikan pesan yang telah disampaikan untuk segera diambil keputusan dalam merespon pesan.
  3. Selain menyampaikan pesan dan memahami orang lain, tujuan lainnya yakni untuk mengutarakan pendapat. Dari pendapat tersebut tentunya ingin dicari kesepakatan apakah pendapat tersebut dapat diterima atau tidak. Nah, dengan berkomunikasi itulah salah satu tujuannya yakni agar pendapat yang kamu sampaikan dapat diterima oleh orang lain. Namun, kamu tidak bisa memaksakan bahwa pendapat kamu harus diterima, karena tidak semua komunikasi yang seseorang atau kelompok lakukan mendapatkan respon positif. Kunci yang perlu kamu ingat dalam berkomunikasi yakni tercapainya persepsi yang sama.
  4. Tujuan terakhir dari komunikasi ini berkaitan dengan tujuan komunikasi yang terdapat pada poin 3, yaitu untuk menggerakkan orang lain agar melakukan sesuatu sesuai keinginan kamu. Nah, dari pesan yang kamu sampaikan kepda orang lain, tentu kamu menginginkan respon bukan? Respon tersebut terjadi ketikan si penerima pesan dapat bergerak atau terdorong untuk menanggapi pesan yang kamu sampaikan, oleh karena itu tujuan komunikasi juga untuk menggerakan seseorang dalam bertindak menanggapi pesan yang telah diterimanya.

Itulah beberapa tujuan komunikasi yang secara umum terjadi dan dialami pada proses komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

Syarat-syarat komunikasi

Berbicara mengenai syarat, tentu hal-hal yang disyaratkan harus ada bukan dalam komunikasi? Lalu, bagaimana jika syarat-syarat komunikasi itu kurang lengkap? Tentu, proses komunikasi tidak akan berjalan dengan sempurna, karena syaratnya saja belum mampu terpenuhi, jadi jangan mengharapkan hasil yang sempurna. Lalu apa saja yang menjadi syarat-syarat dalam komunikasi? Yuk, lihat penjelasan berikut ini.

  1. Source, adalah sumber atau bahan dasar dalam menyampaikan pesan, misalnya saja dapat berupa orang, lembaga organisasi, buku, dan masih banyak lagi.
  2. Komunikator, adalah pelaku yang menyampaikan pesan atau pelaku yang mengirim pesan. Contoh komunikator yaitu misalnya orang yang sedang berbicara, menulis, atau dapat berupa kelompok organisasi lainnya.
  3. Komunikan, adalah pelaku yang menerima pesan, dalam komunikasi komunikan dapat berupa seseorang, kelompok, ataupun massa.
  4. Pesan, yakni keseluruhan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Sebuah pesan yang disampaikan ini mengandung suatu tema pembahasan, yang diharapkan dapat mengubah tingkah laku penerima pesan dalam menanggapi pesan yang telah diterimanya.
  5. Saluran, adalah media yang dipilih dan digunakan komunikator dalam menyampaikan pesan kepada komunikan. Saluran ini terbagi menjadi beberapa bagian, yakni saluran formal dan saluran informal.
  6. Efek, adalah hasil akhir yang terjadi akibat adanya suatu komunikasi, efek ini tentunya akan memberikan dampak bagi siapa saja yang terlibat dalam proses komunikasi.

Model-model komunikasi

Setelah membahas mengenai syarat-syarat komunikasi, sekarang saya akan mengajak kamu untuk menjelajahi berbagai model komunikasi. Ada beberapa model komunikasi yang model ini dinyatakan oleh beberapa ahli komunikasi, model-model tersebut antara lain adalah:

1. Model S-R

Model yang pertama yakni model Stimulus-Respon (S-R) merupakan model komunikasi yang paling dasar, model komunikasi ini di dasarkan pada ilmu psikologi. Tertuama ilmu psikolohi yang memiliki aliran beharvioristik, dengan berkomunikasi maka terjadilah aksi reaksi yang sederhana.

Contoh dari model komunikasi ini, misalnya ada seseorang lelaki yang mengedipkan mata pada seorang wanita, kemudian wanita tersebut tersipu malu (respon positif). Atau sebaliknya, tatapan laki-laki tersebut dibalas dengan tatapan tajam atau memberontak (respon negatif) dari si wanita tadi.

Pola aksi reaksi tersebut tentunya ada berbagai efek respon yang ditimbulkan, baik dari respon positif dan negatif. Sehingga, kita perlu berkomunikasi dengan baik, agar maksud dari komunikasi yang disampaikan dapat tanggapan yang baik pula dari si penerima.

2. Model Aristoteles

Model yang kedua ini, merupakan model yang paling klasik dari segala model komunikasi. Model Aristotels ini juga disebut dengan model retoris. Tahukah kamu arti retoris itu sendiri?

Ya, retoris merupakan pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban, karena si penanya atau si penyampai pesan sudah mengetahui jawabannya. Biasanya pertanyaan retoris ini lebih sering kita peroleh atau dengar pada pembicaraan yang bersifat khalayak.

Lalu apa sih yang dimaksud dengan komunikasi model Aristoteles ini? Model komunikasi ini dapat terjadi ketika seorang pembicara berbicara pada khalayak untuk mengubah sikap mereka. Ada tiga unsur komunikasi dalam model ini, yakni pembicara, pesan, dan juga pendengar.

3. Model Lasswell

Model komunikasi yang berikutnya yakni model Lasswell, teori komunikasi Lasswell pun sangat terkenal bahkan banyak yang menganut teori ini dalam pembelajaran komunikasi. Dalam model ini, komunikasi tersusun dari ungkapan verbal yang terdiri dari: Who – Say What – In Which Channel – To Whom – With What Effect?

Model yang dikemukakan pada tahun 1948 ini, mendeskripsikan bagaimana berkomunikasi dengan fungsi-fungsi yang diembannya dalam kehidupan bermasyrakat. Ketiga fungsi yang dinyatakan oleh Lasswell yakni berupa pengawasan lingkungan, hubungan yang terpisah dari sebagian masyarakat pada masyarakat lainnya untuk merespon lingkungan, serta memberikan transmisi dari satu generasi ke genarasi lainnya.

Selain itu, proses komunikasi yang dinyatakan oleh Lasswell ini bukan hanya terjadi dalam dua arah, akan tetapi sering juga diterapkan dalam komunikasi massa, karena komunikasi lebih dari satu saluran ini akan dapat membawa pesan.

4. Model Shannon dan Weaver

Dalam model ini, terdapat lima elemen penting dalam proses komunikasi. Kelima elemen tersebut antara lain: 1) Information source, yakni memproduksi atau meghasilkan pesan yang akan dikirimkan; 2) Transmitter, yakni sebuah proses dalam penyandian pesan dalam bentuk sinyal agar mudah di pahami; 3) Channel, yakni saluran pesan yang disampaikan; 4) Receiver, pelaku yang mengawasandikan pesan atau menguraikan pesan dari sinyal yang telah diterimanya; dan 5) Destination, yakni tempat pesan itu sampai atau tempat tujuan pesan.

Dalam model ini, juga akan kamu temukan noise atau gangguan. Dalam komunikasi bisa saja terjadi gangguan dari berbagai elemen yang ada dalam komunikasi, yang mana hal tersebutlah yang dapat menghambat proses terjadinya komunikasi. Model komunikasi yang dikemukakan oleh Shannon dan Weaver ini biasa terjadi pada komunikasi antarpribadi, serta publik atau massa.

5. Model Schramm

Komunikasi model Schramm ini perlu mengandung setidaknya 3 unsur dalam proses komunikasi, ketiga unsur tersebut antara lain yaitu: 1) Sumber, yang mana sumber dalam komunikasi bisa berasal dari seorang yang sedang berbicara atau menulis serta organisasi komunikasi seperti oran, televise, dan lainnya; 2) Pesan, dalam model ini pesan yang dimaksud dapat berupa tinta dalam kertas, gelombang suara, lambang ataupun sinyal lainnya; dan yang ke 3) Sasaran, dalam hal ini sasaran yang dimaksud bisa berupa individu yang mendengarkan, ataupun para pembaca, dan masih banyak lagi.

Menurut Schramm komunikasi adalah usaha yang berutujuan untuk menciptakan commonness antara komunikator dan komunikan. Ia juga mengenalkan konsep field of experience, yang mana konsep tersebut sangat menentukan apakah komunikasi yang dilakukan dapat diterima ataupun tidak.

6. Model interaksional

Model interaksional merupakan model yang berkebalikan dengan model S-R dalam komunikasi. Karena dalam model ini, mereka beranggapan bahwa manusia merupakan makhluk yang lebih aktif ketimbang dengan model komunikasi lainnya yang menganggap manusia lebih pasif. Sehingga komunikasi sangat diperlukan oleh manusia dalam mencapai kesamaan persepsi.

Sebenarnya ada banyak sekali model komunikasi, yang mungkin jika saya jelaskan semua disini akan membuat mata kamu lelah untuk membacanya. Dari masing-masing model tersebut terdapat beberapa model gabungan antara model yang satu dengan yang lainnya, sehingga saya hanya mengambilkan beberapa model komunikasi yang biasa digunakan.

Unsur-unsur komunikasi

Unsur-unsur komunikasi adalah berbagai macam kombinasi syarat ataupun konteks yang ada dalam proses terjadinya komunikasi. Unsur-unsur ini memiliki potensi terjadinya hambatan dalam proses komunikasi, oleh karena itu proses komunikasi harus berjalan dengan teratur melalui komponen ataupun unsur-unsur yang ada di dalamnya.

Nah, unsur-unsur komunikasi ini pada intinya sama, namun tergantung pada pendapat siapa dan model komunikasi yang dianutnya, yang menyebabkan perbedaan jumlah unsur-unsur komunikasi. Berikut ini beberapa unsur komunikasi yang ada dalam proses komunikasi, antara lain:

  1. Komunikator, dalam proses komunikasi yang menjadi sumber dalam komunikasi yakni komunikator adalah orang yang berperan sebagai pengirim pesan.
  2. Pesan, yang dimaksud dengan pesan yaitu informasi yang akan dikirmkan kepada komunikan. Pesan ini dapat berupa pesan-pesan verbal ataupun nonverbal yang mengandung makna.
  3. Encoding, yang dimaksud dengan encoding yaitu proses penyandian dari komunikator kepada komunikan, agar pesan yang akan disampaikan ini dapat disajikan dengan baik oleh komunikator untuk memudahkan komunikan dalam mengartikan pesan nantinya.
  4. Media atau saluran komunikasi, saluran komunikasi atau media inimerupakan alat atau media yang digunakan komunikator dan komunikan dalam mengirimkan pesan. Media komunikasi juga tergantung pada jenis pesan yang akan dikirmkan, sehingga keduanya saling berkaitan satu sama lain.
  5. Decoding, proses decoding ini merupakan proses pengawasandian yang dilakukan oleh komunikan terhadap pesna yang diterimanya. Komunikan harus dapat mengartikan pesan yang diterimanya dengan baik, agar maksud dari pesan yang dikirmkan komunikator dapat dimengerti oleh komunikan.
  6. Komunikan, komunikasi tidak akan terjadi tanpa kehadiran komunikan. Oleh karena itu, perananan komunikan sebagai penerima pesan sangatlah penting.
  7. Umpan balik, umpan balik atau feedback ini sebagai tolak ukur apakah komunikasi yang telah berjalan ddapat berhasil atau tidak. Karena apapun bentuk dan jenis komunikasinya, umpan balik inilah yang akan menentukan keberhasilan dari komunikasi itu sendiri.
  8. Konteks, dalam hal ini konteks dalam komunikasi yakni sebagai situasi atau lingkungan saat terjadinya komunikasi berlangsung. Oleh karena itu, konteks komunikasi ini berbeda-beda karena antara lingkungan yang satu dengan yang lainnya pun berbeda sehingga keberhasilan komunikasi pun dapat terjadi dengan hasil yang berbeda pula.
  9. Gangguan, biasanya gangguan dalam komunikasi ini terjadi saat proses encoding ataupun decoding sehingga dapat mengurangi kejelasan arti komunikasi itu sendiri. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa gangguan yang terjadi ini dapat disebabkan dari segala penjuru atau unsur komunikasi, seperti dari komunikator, komunikan, pesannya, media yang digunakan dan sebagainya.
  10. Efek, unsur yang terakhir yakni efek dalam komunikasi, efek ini merupakan dampak yang ditimbulkan dari adanya komunikasi bagi para pihak yang berkaitan. Efek baik akan terjadi jika si komunikan dapat bertingkah laku sesuai dengan yag diharapkan dari si komunikator, dan juga sebaliknya.

Itulah beberapa unsur-unsur dalam komunikasi yang umumnya ada dalam model-model komunikasi seperti yang telah di sebutkan dari beberapa ahli komunikasi di atas.

Macam-macam komunikasi

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa ilmu komunikasi ini sangatlah luas, hal tersebut mempengaruhi pendapat bahwa ada beberapa macam komunikasi yang data dilihat dari beberapa hal, antara lain:

1. Komunikasi menurut cara penyampaiannya

Komunikasi menurut cara penyampaiannya ini dibagi menjadi:

  • Komunikasi lisan, ini merupakan komunikasi yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, artinya antara komunikator dan komunikan saling bertatap muka. Sedangkan komunikasi lisan yang terjadi secara tidak langsung karena dibatasi jarak yakni misalnya orang yang sedang bertelpon.
  • Komunikasi tertulis, komunikasi jenis ini disampaikan dalam bentuk tulisan atau surat, biasanya isi pesan yang disampaikan singkat. Contoh dari komunikasi tertulis ini speerti naskah,blangko-blangko untuk mengirimkan berita, gambar dan foto, spanduk dan lain sebagainya.

2. Komunikasi menurut perilaku

Komunikasi sebagai hasil belajar manusia yang dilakukan secara otomatis, sehingga mempengaruhi perilaku seseorang. Komunikasi menurut perilaku dibagi menjadi:

  • Komunikasi formal, yakni komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi dengan tata cara yang telah diatur dalam organisasinya, sehingga komunikasi ini disebut dnegan komunikasi formal.
  • Komunikasi informal, yakni komunikasi yang terjadi dalam organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan oleh tata cara dalam struktur oragnisasinya.
  • Komunikasi nonformal, komunikasi ini terjadi antara komunikasi formal dan informal yang bertujuan untuk pelaksanaan tugas yang ada dalam organisasi tersebut.\

Ketiga komunikasi diatas saling berkaitan, karena komunikasi nonformal sebagai jembatan antara komunikasi formal dan informal dalam pelaksaan tugas resmi dalam suatu organisasi.

3. Komunikasi menurut ruang lingkup

Komunikasi menurut ruang lingkup ini terbagi menjadi:

  • Komunikasi internal, komunikasi ini terjadi dalam ruang lingkup organisasi atau perusahaan. Misalnya komunikasi antar anggota dalam suatu perusahaan.
  • Komunikasi eksternal, sedangkan komunikasi eksternal ini terjadi antara pihak suatu organisasi dengan pihak masyarakat di luar perusahaan. Misalnya seperti ekpsisi, pameran, komperensi pers, ataupun bakti sosial yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Pada umumnya komunikasi eksternal ini dilakukan untuk memperoleh kepercayaan, kerjasama ataupun bantuan dari masyarakat sekitar perusahaan.

4. Komunikasi menurut aliran informasi

Macam-macam komunikasi dilihat dari aliran informasi yang terjadi ini dibagi menjadi:

  • Komunikasi satu arah, yakni komunikasi yang terjadi dari satu pihak saja. Biasanya berupa ungkapan dalam hati seseorang.
  • Komunikasi dua arah, komunikasi ini bersifat timbal balik, karena pada proses ini ada kesempatan untuk masing-masing pihak dalam merespon suatu pesan yang telah disampaikan.
  • Komunikasi keatas, komunikasi ini terjadi dari bawahan kepada atasan, misalnya berupa laporan.
  • Komunikasi kebawah, sedangkan komunikasi kebawah terjadi dari atasan kepada bawahan, contohnya adalah perintah.
  • Komunikasi kesamping, komunikasi ini terjadi pada orang yang memiliki kedudukan sejajar dalam sebuah organisasi atau perusahaan.

5. Komunikasi menurut jaringan kerja

Komunikasi dalam sebuah organisasi akan terjadi menurut sistem yang diterapkannya, sehingga menjadikan komunikasi jaringan kerja dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

  • Komunikasi jaringan kerja rantai, komunikasi ini terjadi akibat adanya hirarchi organisasi yang menganut sistem komando yang membentuk pola komunikasi formal.
  • Komunikasi jaringan kerja lingkaran, seperti namannya komunikasi  ini terjadi dengan membentuk saluran lingakran pada sebuah organisasi atau perusahaan.
  • Komunikasi jaringan kerja bintang, komunikasi ini terjadi melalui satu sentral yang lebih pendek salurannya, sehingga memudahkan para pelaku komunikasi.

6. Komunikasi menurut peranan individu

  • Komunikasi antar individu dengan individu lain, yang dapat terlaksana melalui komunikasi imformal ataupun nonformal.
  • Komunikasi antara individu dengan lingkungan yang lebih luas, yang mana individu tersebut perlu memiliki kemampuan yang tinggi agar proses komunikasi dapat berjalan dengan lancar.
  • Komunikasi anatara individu dengan dua kelompok atau lebih, ini berperan sebagai perantara dari kelompok tersebut.

7. Komunikasi menurut maksud komunikasi

Dalam berkomunikasi tentu ada maksud tersendiri yang ingin disampaikan bukan dari si komunikator itu. Oleh karena itu, komunikasi macam ini memerlukan inisiatif si komunikator yang dapat mengukur keberhasilan komunikasi itu sendiri. Contoh dari komunikasi berdasarkan maksud komunikasi yaitu: berpidato, memberi saran, memerintah, memberikan ceramah, dan wawancara.

8. Komunikasi menurut jumlah yang berkomunikasi

Yang terakhir, komunikasi dapat dilihat dari jumlah yang berkomunikasi, dan dibedakan menjadi:

  • Komunikasi perorangan, terjadi antara individual atau perorangan, yang mungkin mengkomunikasikan suatu permasalahan yang bersifat pribadi pula.
  • Komunikasi kelompok, komunikasi ini menyangkut permasalaha bersama atau banyak orang sehingga akan terjadi pada suatukelompok atau grup.

Asal-usul komunikasi

Asal usul komunikasi ini berawal dari negara Eropa yang mempelajari komunikasi sebagai ilmu yang mempelajari pernyataan manusia dan disebut dengan publisistik. Lain dengan negara Amerika yang sudah mengenal kata komunikasi atau ilmu komunikasi.

Pada tahun 1993, Joseph Publitzer telah mengidamkan sebuah sekolah jurnalisme yang ada di Amerika, yang mana hal tersebut menuai sambutan positif dari rektor Universitas Harvard. Dan mulai saat itulah perkembangan ilmu komunikasi atau media massa mulai berkembang dan dipelajari secara luas.

Perintis dan bapak ilmu komunikasi Kategori komputer

Ilmu komunikasi ini sudah ada sejak zaman Yunani dan Romawi Kuno, tokoh yang mempeloporinya yakni Socrates, Plato dan Aristoteles. Semakin berkembangnya zaman, memunculkan pula banyak perintis ilmu komunikasi.

Berikut ini beberapa pendiri ilmu komunikasi yang dinyatakan oleh Prof. Onong Uchjana Effendy MA, dalam bukunya yang berjudul Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi (2003) yang menyatakan ada 5 pendiri ilmu komunikasi yang disebut dengan “bapak” ilmu komunikasi, antara lain:

1. Harold Lasswell

Bapak komunikasi yang pertama yakni Harold lasswell, beliau mengenalkan teori komunikasi yang paling awal dari ilmu komunikasi. Teori yang dikenalkannya pun sangat terkenal. Beliau merupakan perintis yang dilahirkan di Amerika Serikat. Semenjak kecil atau masih menjadi mahasiswa beliau sudah menjadi mahasiswa yang aktif dan merupakan cendekiawan yang sangat antusias dalam belajar.

2. Kurt Lewin

Bapak komunikasi kedua dilahirkan pada tahun 1890, yang mana teori-teori komunikasinya ini bukan berasal hanya dari sendiri, melainkan dari para murid atau mahasiswanya selama ia menjadi pengajar di Amerika Serikat.

3. Paul Lazarsfeld

Bapak komunikasi yang ketiga ini merupakan ahli komunikasi perpaduan antara dunia akademik dan juga bisnis. Beliau hanyalah anak dari seorang pengacara miskin dan ibu seorang penulis, akan tetapi beliau memiliki semangat juang yang tinggi dan intelektual yang dalam, sehingga ia berhasil mempengaruhi masyarakat secara luas.

4. Carl Hovland

Bapak komunikasi ini terkenal dnegan kepribadiannya yang menarik, yang mana ia dapat melakukan tugas sekaligus dalam sekali waktu saja. Beliau juga sangat jenius dan produktif, serta tidak banyak berbicara.

5. Wilbur Schramm

Bapak komunikasi terakhir dilahirkan pada tahun 1907, yang mana beliau merupakan ahli komunikasi yang gagap. Dari kegagapannyalah beliau menjadi sukses dan sebagai perintis ilmu komunikasi yang sekarang ini banyak kita temukan karya-karyanya.

Inilah akhir dari penjelasan mengenai komunikasi secara luas, semoga artikel ini bermanfaat.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.