PENGANGGURAN, Pengertian, Penyebab, Sifat dan Jenis-Jenis Pengangguran

Di negara semaju Amerika saja, pengangguran tetaplah ada. Apalagi di negara berkembang seperti Indonesia, pengangguran pasti jadi persoalan setiap hari. Di tahun politik, isunya jadi semakin menanjak. Tapi tahukah kamu apa itu pengangguran?

Perlu kamu ketahui, pengangguran itu bukan hanya mereka yang tidak bekerja saja. Melainkan juga yang bekerja. Ada banyak sekali jenis pengangguran lainya. Biar makin paham, berikut pembahasan soal pengertian pengangguran, penyeban hingga sifat dan jenis-jenisnya.

Pengertian Pengangguran

Pengertian Pengangguran

Lantas apa itu pengangguran sebenarnya? Pengertian pengangguran atau biasa disebut dengan tuna karya adalah individu yang belum melakukan suatu pekerjaan yang menghasilkan uang, sedang mencari pekerjaan, atau sedang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mampu mendapat pekerjaan.

Para ahli juga banyak yang mengungkapkan pendapatnya soal pengertian pengangguran. Misalnya:

  1. Menurut Nanga, pengertian pengangguran adalah individu yang digolongkan sebagai angkatan kerja yang tidak memiliki pekerjaan dan tidak sedang mencari pekerjaan.
  2. Menurut Sukirno, pengertian pengangguran adalah golongan tenaga kerja yang sedang mencari suatu pekerjaan, tapi belum mendapatkannya.
  3. Menurut Manakertrans, pengertian pengangguran adalah individu yang tidak bekerja, dalam sedang dalam mencari kerja, dalam proses membuka usaha baru, dan tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan suatu pekerjaan.
  4. Menurut Payman J. Simanjutak, pengertian pengangguran adalah individu yang sedang termasuk dalam golongan angkatan kerja tetapi tidak melakukan pekerjaan sama sekali atau memiliki pekerjaan hanya dua kali dalam seminggu dan sedang berusaha mendapat pekerjaan.

Dari pendapat para ahli di atas bisa ditarik kesimpulan kalau yang namanya pengangguran itu mencakup mereka yang tidak bekerja, mereka yang sedang mencari kerja atau mereka yang sedang merintis kerja.

Penyebab Pengangguran

Penyebab Pengangguran

Tentu saja ada banyak sekali penyebab pengangguran dalam kajian teori, diantaranya:

1. Menurunnya Output dan Pengeluaran Total

Ketika kondisi perekonomian suatu negara menurun, para pencari kerja terpaksa menganggur karena minimnya lapangan pekerjaan. Sedangkan para pencari kerja sangat banyak.

2. Penawaran dan Permintaan yang Tidak Seimbang

Ketidakseimbangan terjadi karena permintaan terhadap satu jenis tenaga kerja mengalami peningkatan, sedangkan permintaan untuk jenis lainnya mengalami penurunan.

Sementara itu penawaran tidak mampu menyesuaikan. Para pencari kerja tidak dipekerjakan karena upah tingkat berlaku. Penawaran calon tenaga kerja lebih banyak dari permintaannya.

3. Rentang Waktu yang Dibutuhkan untuk Mencari Pekerjaan

Para pencari kerja memiliki kemampuan yang berbeda dan pekerjaan memiliki karakteristik yang berbeda. Mencari pekerjaan yang sesuai membutuhkan waktu yang lama dan usaha yang keras. Hal ini mengakibatkan penurunan tingkat perolehan kerja.

4. Perkembangan Teknologi

Teknologi akan terus berkembang, sehingga membutuhkan tenaga kerja yang mampu menyesuaikan kemampuan dengan teknologi yang lebih maju. Bahkan, teknologi mampu membuat mesin yang dapat menggantikan pekerjaan manusia.

Berkembangnya teknologi mengurangi kesempatan para pencari kerja yang tidak dapat beradaptasi dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

Masih banyak lagi penyebab pengangguran lainya. Terkadang juga ada alasan subjektif yang menjadikan seseorang menjadi pengangguran.

Jenis-jenis Pengangguran

Jenis Jenis Pengangguran

Jenis-jenis pengangguran dibedakan berdasarkan penyebab terjadinya pengngguran dan berdasarkan ciri atau sifat penganggurannya.

A. Jenis Pengangguran Berdasarkan Penyababnya

1. Penanggguran Normal atau Friksional

Jenis pengangguran ini disebabkan oleh pekerja yang ingin bergeser atau berpindah pekerjaan dari pekerjaan satu ke pekerjaan lain dengan tujuan mendapat pekerjaan yang lebih baik dan sesuai. Para pekerja jenis ini menganggur untuk sementara waktu sambil mencari pekerjaan yang diinginkan.

Para pelaku pengangguran ini tidak kunjung mendapat pekerjaan yang sesuai. Baik yang sesuai dengan bidang keahliannya, sesuai dalam hal upah, atau alasan lain. Selama waktu mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya, pada kondisi inilah disebut menganggur.

Contoh pengangguran friksional:

  • Sarjana Hukum yang kembali ke kampung halaman terpaksa menganggur karena tidak adanya lowongan pekerjaan untuk sarjana Hukum di kampung. Pada umumnya lowongan untuk sarjana Hukum terdapat di kota.
  • Seorang buruh pabrik yang ingin pindah tekstil ingin berpindah pekerjaan di industri kimia dengan harapan ingin mendapat gaji yang lebih tinggi.
  • Para tenaga kerja pabrik yang merasa gaji tidak sesuai, kemudian mogok kera dalam rangka menuntun kenaikan gaji.
  • Tenaga kerja honorer sekolah dasar yang memutuskan pindah untuk mengajar di lembaga pendidikan yayasan karena alasan yang jelas.

2. Pengangguran Siklikal

Pengangguran yang disebabkan oleh adanya pergerakan naik turun kegiatan perekonomian yang terjadi pada suatu negara. Siklus pertumbuhan yang mengalami perubahan, ada saatnya naik dan ada saatnya turun.

Saat kondisi ekonomi turun, masyarakat mengalami fase penurunan daya beli, hal ini menyebabkan permintaan barang maupun jasa ikut mengalami penurunan.

Pengangguran ini terjadi akibat suatu negara yang memiliki kemampuan ekonomi lebih rendah dari kemampuan yang seharusnya dapat dicapai. Sehingga, lapangan pekerjaan sangat sedikit tidak sebanding dengan tenaga kerja yang lebih banyak.

Contoh pengangguran siklikal misalnya suatu perusahaan yang sedang maju akan membutuhkan banyak tenaga kerja, begitu sebaliknya ketika perusahaan sedang mengalami penurunan kualitas akan terjadi PHK besar-besaran.

3. Pengangguran Struktural

Pengangguran ini terjadi akibat perubahan struktur ekonomi pada suatu negara. Perubahan struktur agraris menuju struktur industri. Perubahan ini menuntut calon tenaga kerja harus memiliki ketrampilan dan keahlian tertentu.

Ketrampilan maupun keahlian yang dimiliki tenaga kerja kurang memenuhi sehingga terjadi penolakan oleh sektor industri, hal ini mengakibatkan pengangguran. Oleh karena itu, terjadilah kondisi dimana tingkat upah yang berlaku penawaran tenaga kerja lebih dari permintaanya.

Contoh pengangguran struktural misalnya suatu daerah perkebunan sawit yang penduduknya mayoritas bekerja sebagai petani sawit, karena adanya perubahan struktur lahan perkebunan yang didirikan menjadi pabrik. Maka pekerja kebun sawit banyak yang menganggur.

4. Pengangguran Teknologi

Pengangguran ini terjadi akibat berkembangnya teknologi menggantikan tenaga kerja maupun para pencari kerja yang tidak memiliki keahlian dibidang teknologi. Saat sebagian pekerjaan dapat diselesaikan oleh mesin, maka jumlah lapangan pekerjaan akan semakin menurun.

Contoh pengangguran teknologi misalnya tenaga kerja yang bekerja membajak sawah pada sektor pertanian kini digantikan oleh tenaga traktor.

B. Jenis Pengangguran Berdasarkan Ciri atau Sifatnya

1. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)

Pelaku pengangguran yang benar-benar tidak memiliki pekerjaan atau sama sekali tidak sedang bekerja. Pengangguran yang terjadi akibat tidak adanya lapangan pekerjaan yang dibuka atau tersedianya lapangan kerja yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan dan keahlian calon tenaga kerja.

Contoh pengangguran terbuka:

  • Lulusan S1 yang masih menganggur karena lapangan pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya belum dibuka.
  • Seoarang ahli pertanian yang bekerja sebagai buruh pabrik.

2. Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment)

Pelaku pengangguran ini merupakan tenaga kerja yang bekerja pada suatu sektor industri yang mempekerjakan terlalu banyak pegawai. Pegawai yang bekerja tidak sesuai dengan ketrampilan atau tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan.

Pelaku pengangguran ini tidak dikatakan memanggur, memiliki pekerjaan tetapi tidak sesaui dengan ketrampilan yang dimiliki. Contoh pengangguran terselubung:

  • Lulusan S1 yang rela bekerja sebagai pegawai restoran karena tidak kunjung menemukan lowongan pekerjaan yang sesuai bidangnya.
  • Lulusan perawat yang bekerja sebagai pegawai bank, karena tidak sesuai keahliannya dapat menghambat proses pekerjaan.

3. Pengangguran Musiman

Disebut pengangguran musiman karena adanya perubahan permintaan kerja yang terjadi secaca berkala dan terjadi pada musim tertentu. Sektor yang mengalami perubahan permintaan kerja sesuai musim, seperti sektor perikanan dan pertanian.

Contohnya, tenaga pertanian yang menganggur saat musim kering. Setelah panen, sebagian petani atau tenaga kerja yang biasa bekerja pada bidang pertanian akan menganggur sampai masa tanam.

4. Setengah Menganggur (Under Unemployment)

Pengangguran yang dilihat dari sudut pandang jam kerja, pendapatan, produktivitas, dan jenis pekerjaan yang tidak optimal atau terbilang sangat rendah.

Dengan kata lain, pengangguran ini memiliki pekerjaan, akan tetapi jam kerja yang dimiliki kurang dari jam kerja normal atau kurang dari 35-40 jam dalam seminggu.

Contoh setengah menganggur misalnya tenaga kerja buruh komstruksi yang telah menyelesaikan proyeknya, menganggur sementara sampai ada proyek yang baru.

Dampak Pengangguran

Dampak Pengangguran

Masalah pengangguran berdampak pada beberapa aspek, diantaranya:

1. Dampak pengangguran pada aspek ekonomi,

misalnya:

  • Tingginya jumlah pengangguran akan menyebabkan penurunan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), sehingga pendapatan nasional ikut mengalami penurunan.
  • Pengangguran yang tinggi dapat menghambat investasi negara, karena jumlah tabungan masyarakat juga mengalami penurunan.
  • Pengangguran mengakibatkan menurunnya daya beli pada masyarakat, sehingga permintaan terhadap barang akan mengalami penurunan.

2. Dampak pengangguran pada aspek sosial,

misalnya:

  • Pelaku pengangguran merasa rendah diri.
  • Terjadinya gangguan keamanan pada lingkungan sosial, sehingga pembiayaan sosial mengalami peningkatan.

3. Dampak pengangguran terhadap stabilitas negara,

misalnya:

  • Maraknya bahaya kelaparan yang terjadi pada masyarakat.
  • Menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi.
  • Pendapatan perkapita masyarakat akan semakin rendah.
  • Meningkatknya angka kriminalitas.

4. Dampak pengangguran terhadap individu,

misalnya:

  • Hilangnya mata pencaharian akibat tingginya angka pengangguran.
  • Menganggur terlalu lama dapat mengakibatkan hilangnya ketrampilan pada diri.
  • Pengangguran dapat menimbulkan tidak stabilnya sosial politik.

Cara Mengatasi Penangguran

Cara Mengatasi Penangguran

Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi pengangguran baik dilakukan oleh pemerintah maupun perusahaan swasta, diantaranya:

1. Tidak Mebeda-bedakan Calon Tenaga Kerja Baru

Banyak perusahaan maupaun sektor industri yang menolak calon tenaga kerja yang sudah berumah tangga. Contohnya, perusahaan harus menanggung asuransi dan anak para tenga kerjanya. Perusahaan menghindari hal seperti karyawan yang sering kali izin karena anak sakit atau kepentingan keluarga lainnya.

2. Penerapan Konsep Tim Junior-Senior

Tenaga kerja lama dan tenaga kerja baru menghadapi masalah yang sama, tingginya tingkat pengangguran. Meskipun dengan alasan yang berbeda. Tenaga kerja lama dengan kendala penurunan produktivitasnya, sedangkan tenaga kerja baru belum banyak memiliki pengalaman kerja.

Cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menerapkan konsep tim junior-senior. Tenaga kerja lama dan tenaga kerja baru bekerja sama sesuai kemampuannya untuk mendorong efektivitas kerja yang dijalankan.

Dalam hal ini, pekerja muda dapat membantu dalam hal fisik, kemampuan berbahasa, ataupun kemampuan dalam bidang teknologi.

3. Membuka Lapangan Pekerjaan Baru Seluas-luasnya

Diharapkan pemerintah maupaun wirausaha dapat membuka lapangan pekerjaan baru. Upaya yang dapat dilakukan adalah mengembangkan industri padat karya atau menyelenggarakan proyek pekerjaan umum. Hal ini untuk menarik minat pengangguran atau lulusan baru.

4. Memperbaiki Kondisi Perekonomian Makro

Pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap lapangan kerja baru dan memberi dampak positif terhadap pelaku pengangguran. Dalam hal ini, sektor industri diharapkan mampu menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas.

5. Pemberian Subsidi dan Mengurangi Pajak Upah

Adanya kebijakan subsidi dan pengurangan pajak upah dapat membantu sektor ekonomi maupun industri dalam merekrut lebih banyak tenaga kerja.

6. Mengadakan Program Pelatihan dan Pendidikan

Tujuan diadakannya pelatihan dan pendidikan untuk membentuk dan mengembangkan potensi. Dengan harapan calon tenaga kerja yang terampil memiliki kesempatan lebih besar untuk memperoleh pekerjaan.

7. Memperbarui Standart Pengalaman Kerja

Cara ini peru dilakukan untuk peningkatan kesempatan bagi lulusan baru memasuki dunia industri. Para tenaga kerja lulusan baru harus terlibat dalam sejumlah lingkungan tempat kerja yang berbeda untuk merasakan langsung bagaimana dunia kerja yang sesungguhnya.

8. Mengembangkan Program Transmigrasi

Transmigrasi adalah proses perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain. Dengan diadakannya program transmigrasi akan terjadi kemerataan, sehingga pengangguran akan berkurang. Sehingga, semua penduduk mendapat kesempatan yang sama dalam mendapat  pekerjaan.

9. Meningkatkan Investasi

Apa hubungan investasi dengan pengangguran? Investasi merupakan hal pokok yang penting dalam pekembangan perekonomian. Dengan meningkatnya investasi, bisnis dalam suatu negara akan terus mengalami perkembangan.

Berkembangnya bisnis memungkinkan banyaknya lapangan kerja baru yang akan dibuka. Sehingga peluang pengangguran untuk segera mendapat pekerjaan semakin besar.

Apakah artikel ini membantu?

Terima kasih telah memberi tahu kami!

Memahami pentingnya teknologi dalam transformasi digital, Ia berkomitmen untuk menyediakan informasi yang akurat dan solusi praktis yang dapat meningkatkan pembelajaran dan pengajaran di era digital.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.