Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia atau yang dulunya disebut Nusantara adalah sebuah wilayah yang sangat kaya. Alamnya dipenuhi dengan berbagai macam tumbuhan dan rempah yang melimpah hampir di seluruh wilayah.
Karena itu, tak salah bila sejak abad ke 15 Indonesia menjadi negara perdagangan dan sering dikunjungi negara Eropa yang saat itu maju dalam bidang pelayaran. Mereka keliling dunia demi memenuhi segala apa yang mereka cari, sampai akhirnya mereka sampai di nusantara.
Daftar isi
Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia

Selain karena memiliki sumber daya alam yang melimpah, ada beberapa alasan mengapa bangsa barat akhirnya datang ke Indonesia. Umumnya bangsa barat datang karena terjadi perang dan runtuhnya kekuasaan di beberapa wilayah hingga melakukan ekspedisi misi penjelajahan.
1. Jatuhnya Kekaisaran Romawi
Masa-masa runtuhnya kekaisaran Romawi ini dikenal juga dengan sebutan zaman kegelapan atau dark ages. Pada masa iti hampir seluruh negara Eropa mengalami kemunduran dan tatanan hidup mereka menjadi kacau balau.
Masa runtuhnya kekaisaran Romawi terjadi sekitar tahun 476 Masehi dan menyebabkan kemunduran jalinan dagang antara Asia dan Eropa. Dengan kata lain, kehidupan di wilayah negara-negara Eropa pun mengalami kemunduran.
Sebelumnya, kekaisaran Romawi mengalami puncak kejayaan pada masa kepemimpinan Kaisar Octavianus Augustus. Pada masa itu kekaisaran Romawi menguasai beberapa wilayah yang meliputi seluruh Eropa, Afrika Utara dan Afrika Barat.
2. Terjadinya Perang Salib atau Perang Suci
Perang salib atau perang suci merupakan peperangan yang disebabkan oleh perebutan kota Yerussalem. Perang ini melibatkan masyarakat Eropa yang beragama Kristen dan masyarakat Turki Seljuk dan Orang Arab yang beragama Islam.
Orang Eropa atau orang Kristen menyebutnya perang salib, sedangkan orang Turki dan Arab atau orang Islam menyebutnya perang suci.
Masa peperangan ini berlangsung selama 200 tahun hingga terbagi atas 7 periode perang. Pada masa sebelumnya, juga telah terjadi perang khitin yang dimenangkan oleh kubu Muslim dan pahlawannya yang terkenal bernama Salahuddin Al-Ayyubi.
Pada perang ini, muslim berhasil merebut kota Yerussalem dari Raja Kristen yang telah berkuasa selama 100 tahun. Kemudian bangsa barat tidak tinggal diam, terutama Raja Richard The Lion Heart dari Inggris.
Raja Richard berupaya menghimbau raja-raja di Eropa untuk merebut kembali kota Yerussalem, namun pada kenyataannya mereka gagal. Beberapa faktor penyebab terjadinya perang salib atau perang suci, antara lain:
- Peziarah-peziarah Kristen dilarang untuk mengunjungi kota Yerussalem
- Untuk merebut Spanyol yang telah dikuasai oleh Dinasti Umayyah selama 7 abad lamanya
- Paus Urbanus yang berusaha untuk mempersatukan kembali gereja Roma dengan gereja yang ada di Romawi Timur (Constantinople, Yerussalem, Alexandria)
Perang salib kemudian membawa dampak yang sangat besar hingga menyebabkan bangsa barat melakukan perjalanan jauh, diantara:
- Jalur perdagangan antara Eropa dan Timur Tengah menjadi terputus, terutama dengan dikuasainya kota Constantinople. Para pedagang Eropa pun mulai mencari jalur lain untuk mendapatkan rempah-rempah secara langsung.
- Bangsa Eropa juga mulai mengetahui kelemahan dan ketertinggalan mereka dari masyarakat Islam dan Timur. Oleh karena itu, bangsa Eropa berlomba-lomba dan mencoba mengejar ketertinggalan dengan mengembangkan IPTEK atau Ilmu Pengetahuan dan Teknologi secara besar-besaran.
- Adanya motif atau keinginan untuk balas dendam dari kalangan masyarakat Kristen terhadap orang-orang Islam karena sebelumnya mengalami kekalahan. Pada masa itu terjadi peperangan di dunia Timur dalam rangka merebut dan menguasai jalur perdagangan.
3. Jatuhnya Constantinople ke Tangan Umat Islam
Constantinople merupakan salah satu wilayah kekuasaan Kerajaan Romawi Byzantium, sebelum akhirnya direbut oleh Khalifah Ustmaniyah yang berpusat di Turki.
Perebutan kekuasaan ini terjadi pada tahun 1453 dan kubu Islam dipimpin oleh Sultan Muhammad II. Setelah itu, bangsa Eropa mengalami kesulitan berkepanjangan terutama dalam bidang perdagangan dan pemenuhan rempah-rempah.
4. Munculnya Ide Ekspedisi untuk Menjelajahi Samudera
Bangsa Eropa memang terkenal dengan keahliannya dalam bidang teknologi pelayaran. Pada saat itu, mereka memiliki ide untuk menjalankan ekspedisi dan menjelajahi samudera untuk mencari rempah dan berburu mutiara dari Timur.
Selain itu, ada beberapa faktor lainnya yang melatarbelakangi ekspedisi penjelajahan ini, antara lain:
- Bangsa Eropa ingin mendapatkan rempah-rempah yang lebih banyak
- Bangsa Eropa memiliki ambisi yang dituangkan dalam istilah 3G (Gold, Glory dan Gospel)
- Masyarakat Eropa cenderung berkeinginan untuk memiliki kekayaan yang sebanyak-banyaknya dan keuntungan yang sebesar-besarnya
- Bangsa Eropa ingin mengetahui lebih jauh tentang alam semesta, kondisi geografi dan negara-negara yang tinggal di belahan bumi lainnya
- Jatuhnya kota Constantinople sebagai ibu kota imperium ke tahan Dinasti Usmani Turki
- Masyarkat Eropa cenderung bersemangat dan ingin menaklukan masyarakat Islam
- Adanya kisah penjelajahan Marcopolo, seorang pedagang Venesia, Itali yang datang ke Cina, kisahnya dituangkan dalam buku Book of Various Experience
- Adanya teori Copernicus dan Galileo
5. Adanya Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Latar belakang kedatangan bangsa barat ke Indonesia juga dipengaruhi oleh adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi. Pada saat itu, bangsa Eropa memang telah mencapai puncak kejayaan dan perkembangan ilmu pengetahuan, terutama di bidang teknologi pelayaran.
Oleh karena itu, mereka melakukan penjelajahan ke beberapa belahan bumi lainnya untuk mencari tahu negara-negara lain. Penjelajahan ini juga tak lepas dari penemuan kompas, navigasi dan mesiu. Bangsa Eropa berhasil menemukan wilayah Nusantara dan juga benua Amerika yang ditemukan oleh Colombus.
Tujuan Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia

Tujuan utama bangsa Eropa datang ke Indonesia atau Nusantara adalah karena ambisi dalam konsep 3G (Gold, Glory dan Gospel).
- Gold artinya mencari kekayaan
- Glory artinya mencari kejayaan, kekuasaan dan kemenangan
- Gospel artinya menyebarkan agama, dalam hal ini agama Kristen
Tiga konsep ini diamini oleh bangsa barat. Konsep ini pulalah yang menyebabkan bangsa barat melakukan kolonialisme dan imperialisme ke banyak wilayah lemah.
Proses Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia
Bangsa barat datang ke Indonesia melalui jalur kongsi-kongsi perdagangan laut untuk mencari rempah-rempah. Saat itu, rempah-rempah dari hasil bumi Nusantara memang mahal karena memiliki kualitas yang tinggi. Oleh karena itu, mereka ingin membeli langsung dari asalnya dan meraup keuntungan lebih.
Namun, kemudian bangsa barat mulai serakah dan ingin menguasai perdagangan rempah-rempah di Nusantara dengan melakukan praktik monopoli.
Awal mula kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia disebut dengan ekspedisi Malaka oleh bangsa Portugis. Kemudian diikuti dengan kedatangan bangsa Spanyol, Inggris dan terakhir Belanda yang menjajah Indonesia cukup lama.
Bangsa Barat yang Mendatangi Indonesia

Kedatangan bangsa barat ke Indonesia dilakukan oleh negara Portugis, Spanyol, Inggris dan juga Belanda. Di bawah ini merupakan rekam jejak kedatangan negara-negara Eropa dan apa saja yang mereka lakukan, antara lain:
1. Kedatangan Bangsa Portugis
Kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia disebabkan oleh faktor politik bangsa Eropa yang mencari rempah-rempah hingga ke wilayah Nusantara. Ada beberapa tokoh dari Portugis yang mendatangi Indonesia, antara lain:
Kedatangan Diogo Lopez de Sequira
Raja Portugis mengutus Diogo Lopez de Sequira untuk menuju ke Malaka dan tiba pada tahun 1509. Kedatangan bangsa Portugis disambut baik oleh Sultan Mahmud Syah, namun pada akhirnya mereka berseteru dan Sultan berbalik melawan Diogo.
Kedatangan Alfonso de Albuquerque
Seorang penjelajah samudera dari Portugis bernama Alfonso de Albuquerque tiba di Indonesia pada tahun 1511. Perjalanan tersebut Ia tempuh dari daerah Goa, India menuju ke Malaka, Indonesia.
Tak lama setelah kedatangannya, terjadi peperangan melawan Sultan Mahmud dan akhirnya Malaka berhasil dikuasai Portugis.
Kemudian, Alfonso mengutus Francisco Serrao untuk mencari rempah-rempah di Malaka. Sedangkan Alfonso kembali ke India, namun saat perjalanan melewati laut lepas Pantai Sumatera kapalnya mengalami karam.
Kedatangan Francisco Serrao
Francisco yang merupakan utusan dari Alfonso berhasil menemukan pulau yang penuh dengan rempah-rempah bernama Pulau Hito pada tahun 1512. Kemudian tahun 1522 Portugis bersekutu dengan Ternate membangun benteng pertahanan.
Namun, hubungan mereka tidak berjalan cukup lama karena penduduk Islam ternate geram dengan kristenisasi Portugis dan perlakuan mereka yang tidak sopan.
Pada akhirnya, penduduk Ternate melakukan perlawanan dipimpin oleh Sultan Hairun dan menyerang benteng Santo Palo, namun mengalami kegagalan. Usaha melawan Portugis dilanjutkan oleh Sultan Baabullah selama 5 tahun dan berhasil mengusir Portugis ada tahun 1575.
2. Kedatangan Bangsa Spanyol
Kedatangan bangsa Spanyol tak lama setelah datangnya Portugis ke Indonesia dan mereka sama-sama sedang mencari rempah-rempah. Berikut ini beberapa tokoh dari bangsa Spanyol yang melakukan ekspedisi ke Indonesia, antara lain:
Kedatangan Magelhaen
Ekspedisi Spanyol diawali dengan kedatangan Magelhaen pada 7 April 1521 di Pulau Cebu dan diterima dengan baik oleh Raja Cebu. Saat itu, Raja Cebu sedang bermusuhan dengan Mactan dan dibantu oleh Spanyol. Namun, dalam peperangan tersebut Magelhaen mati terbunuh.
Kedatangan Sebastian del Cano
Setelah Magelhaen mati terbunuh di medan peperangan, ekspedisi Spanyol dilanjutkan oleh Sebastian del Cano. Tujuan utamanya masih sama yaitu untuk mencari wilayah penghasil rempah-rempah.
Sebastian berhasil melewati daerah Kepulauan Cagayan dan Mindanao hingga akhirnya sampai di Maluku pada tahun 1521. Saat itu, Sultan Tidore sedang berselisih dengan Portugis sehingga kedatangan Spanyol diterima dengan baik.
Sedangkan kubu Portugis tidak terima karena kedatangan Spanyol dianggap sebagai pelanggaran atas hak monopoli miliknya. Oleh karenanya, Spanyol dan Portugis akhirnya bersaing dan menyebabkan terjadinya perang besar, setelah sebelumnya memuat perjanjian Saragosa untuk mengusir Spanyol.
3. Kedatangan Bangsa Belanda
Sebelumnya, Belanda masih berada di bawah penjajahan Spanyol dan pedagang Belanda membeli rempah-rempah di Lisabon, ibu kota Portugis.
Namun, sejak tahun 1585, Belanda tidak lagi membeli rempah-rempah di Lisabon karena Portugis dikuasai oleh Spanyol. Kemudian, Belanda terdorong untuk menjelajahi dunia mencari rempah-rempah, berikut ini beberapa tokoh ekspedisi bangsa Belanda, antara lain:
Kedatangan Cornelis de Houtman
Saat itu pelayaran bangsa Belanda dipimpin oleh Cornelis de Houtman dengan jalur pantai barat Afrika, Samudera Hindia hingga ke Banten.
Kedatangan bangsa Belanda diterima baik dan diizinkan berdagang oleh masyarakat Banten di bawah pemerintahan Maulana Muhammad. Namun, karena sikapnya yang tidak sopan, bangsa Belanda diusir hingga akhirnya meneruskan perjalanan ke Bali.
Kedatangan Jacob Van Neck dan Van Waerwyck
Rombongan kedua bangsa Belanda datang dengan 8 kapal dipimpin oleh Jacob Van Neck dan Van Waerwyck pada tahun 1598. Kedatangan bangsa Belanda diterima baik oleh warga Banten karena saat itu sedang berselisih dengan Portugis.
Rombongan kedua bangsa Belanda ini berhasil mendapatkan banyak rempah dari Indonesia hingga akhirnya timbul persaingan di antara tokoh Belanda lainnya.
Melihat persaingan yang cukup ketat, Olden Barneveld menyarankan untuk membentuk perserikatan dagang Hindia Timur. Pada akhirnya, terbentuknya perserikatan dagang VOC atau Vereenigde Oost Indiesche Compagnie.
4. Kedatangan Bangsa Inggris
Bangsa inggris pertama kali datang pada tahun 1579. Saat itu, penjelajahan asal inggris Francis Drake mendarat di Ternate, Maluku. Tujuanya adalah untuk melakukan hubungan dagang khusunya rempah-rempah di Asia. Inggris bahkan membantuk East India Company.
Tahun 1602, Francis Drake bersama armadanya datang ke Banten dan mendirikan Loji disana. Ekspedisi terus meluas sampai ke Sukadana (Kalimantan). Pada 1613, Inggris berdagang di Makassar. Selang setahun, Inggris mendirikan loji di Batavia.
Walaupun pada akhirnya Inggris di usir oleh Belanda dari Batavia, tetapi tahun 1682, Inggris berhasil memperkuat kedudukannya di Sumatra.
Begitulah proses bagaimana bangsa barat datang ke Indonesia. Mereka memanfaatkan paham kolonialisme dan imperialisme demi memenuhi keserakahanya.