Kita tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati tak hanya sebatas hewan dan tumbuhan. Lebih dari itu, dibalik istilah tersebut menyimpan segudang manfaat bagi hidup manusia dan lingkungan.
Daftar isi
Pengertian Keanekaragaman Hayati
Secara mendasar, keanekaragaman hayati merupakan ekosistem yang beranekaragam dimana didalamnya terdapat berbagai spesies tumbuhan dan hewan penghuni ekosistem tersebut. Di Indonesia, hewan dan tanaman dengan berbagai jenis tinggal dengan ragam yang melimpah.
Posisi Indonesia yang berada diantara benua Asia dan Australia juga menentukan kondisi keanekaragaman hayati di Nusantara. Indonesia patut bersyukur sebab diberkahi dengan berbagai macam keanekaragaman hayati. Tentu ada banyak manfaat beserta nilai-nilai tersendiri dari adanya keanekaragaman tersebut. Di bawah ini uraian selengkapnya.
Nilai Keanekaragaman Hayati
1. Nilai Ekonomi
Dari segi nilai ekonomi, keanekaragaman hayati bisa dijadikan sebagai pemasok pendapatan untuk devisa negara. Misalnya bahan baku industri, hasil perkebunan, dan rempah-rempah. Seperti contoh kayu gaharu dan cendana untuk bahan baku kosmetik, rotan dan kayu jati untuk pembuatan mebel, padi dan kacang-kacangan untuk produk makanan, dll.
2. Nilai Biologis
Nilai biologis dari keanekaragaman hayati yakni nilai yang bisa menunjang kehidupan bagi seluruh makhluk hidup. Termasuk manusia. Tumbuhan menghasilkan gas oksgen yang diperlukan makhluk hidup untuk pernapasan dan menghasilkan zat-zat organik. Seperti misalnya biji, umbi-umbian, buah, dan berbagai sumber makanan lainnya.
Selain tumbuhan, hewan juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber pangan dan sandang manusia. Seperti tempe, oncom, kecap yang berasal dari fermentasi biji-bijian.
3. Nilai Sosial
Secara nilai sosial, keanekaragaman hayati dapat dimutakhirkan menjadi alat pariwisata/rekreasi, dan hiburan. Misalnya tempat wisata yang sekaligus bisa menjadi tempat pelestarian keanekaragaman hayati. Seperti taman-taman yang ada di kota Bandung.
Di tempat tersebut terdapat keanekaragaman yang begitu melimpah. Ada banyak hewan dan tumbuhan yang hidup di sekitarnya.
Manfaat Keanekaragaman Hayati
1. Sebagai Sumber Pangan
Adanya keanekaragaman hayati begitu berperan terhadap ketersediaan sumber pengan. Manusia begitu memerlukan sumber pangan untuk menjamin kehidupannya. Makanan yang dihasilkan berasal dari tumbuhan maupun hewan. Beberapa contoh keanekaragaman hayati untuk sumber pangan diantaranya:
- Bahan makanan kaya karbohidrat seperti sagu, gandum, talas, padi, singkong, jagung, dan berbagai umbi-umbian lainnya.
- Bahan makanan kaya protein seperti daging ayam, sapi, kambing, aneka daging dari biota laut dan air tawar, dll.
- Sayur-sayuran
- Buah-buahan
- Minuman kaya mineral dan vitamin seperti susu sapi, susu kambing, dan susu kedelai.
2. Sebagai Sumber Sandang
Selain pangan, sandang merupakan kebutuhan pokok manusia lainnya. Pakaian lazimnya berasal dari hewan dan tumbuhan. Meskipun saat ini kebanyakan pakaian terbuat dari bahan-bahan sintetis, namun peran tumbuhan dan hewan tidak bisa lepas begitu saja dari kebutuhan sandang. Contohnya:
- Songket terbuat dari berbagai macam serat tumbuhan
- Jaket kulit dari bermacam-macam kulit reptil
- Pakaian tradisional beserta aksesorisnya yang memanfaatkan tulang belulang hewan, bulu burung, dan kulit kayu
- Kain sutra dari liur ulat sutra
- Kain yang terbuat dari tanaman randu (kapas)
3. Sebagai Sumber Papan
Menggenapi manfaat keanekaragaman hayati bagi kebutuhan pokok manusia, kebutuhan papan pun bisa dimanfaatkan dari hal tersebut. Aneka macam jenis pohon bisa dimanfaatkan kayunya untuk membangun rumah.
Misalnya kayu jati, kayu bangkieri, kayu mahoni, kayu sengon, dll. Kayu-kayu tersebut digunakan sebagai bahan pokok untuk membuat dinding rumah, pintu, kusen, kerangka atap, hingga berbagai macam jenis meja dan kursi.
4. Sebagai Sumber Pendapatan
Tak bisa dipungkiri bahwa mata pencaharian manusia begitu bergantung pada hidup hewan dan tumbuhan. Bahkan salah satu sumber devisa negara berasal dari minyak sawit, aneka tanaman kayu, dll. Nelayan pun menggantungkan hidupnya pada hasil laut. Begitu pula petani pada lahan dan tanaman taninya.
Peternak hingga petani tambak juga bergantung pada apa yang mereka kelola.
5. Sebagai Bahan Obat-obatan
Indonesia diberkati dengan aneka tanaman termasuk tanaman obat. Tanaman obat menjadi bahan pokok dalam industri jamu modern. Tentu saja adanya tanaman-tanaman obat ini lebih bermanfaat dan minim efek samping dibanding yang terbuat dari bahan kimia.
Contoh tanaman obat yang kerap digunakan antaralain temulawak, jahe, kencur, daun sirih, kayu putih, buang mengkudu, dsb.
6. Sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan
Manusia bisa mendalami berbagai bidang di ilmu biologi tentu tak lepas dari peranan keanekaragaman hayati. Adanya penelitian hewan dan tumbuhan begitu berperan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang berkembang tentu begitu besar manfaatnya bagi kemaslahatan hidup banyak orang.
7. Sebagai Penyeimbang Ekosistem
Keanekaragaman hayati begitu berperan sebagai penyeimbang ekosistem. Tiap makhluk hidup memiliki peranan masing-masing di sebuah ekosistem. Jika sebuah ekosistem terganggu, tentu akan mengakibatkan kerugian. Misalnya jika hutan hujan tropis gundul, maka akan berakibat pada iklim global yang tidak stabil.
Sebab produksi oksigen akan berkurang dan membuat lingkungan sekitar menjadi lebih gersang.
8. Sebagai Aspek Budaya
Siapa sangka keanekaragaman hayati begitu berperan dalam aspek budaya. Budaya di berbagai daerah Indonesia masih menggunakan jewan dan tanaman tertentu. Misalnya pada saat upacara adat di Sulawesi yang mengharuskan adanya pemotongan kerbau. Selain itu, ada ritual larung sesaji di Jawa yang menggunakan sapi dan kerbau untuk dilarung.
Budaya nyekar ke makam juga mengandalkan sejumlah jenis flora. Seperti kenanga, mawar, dan melati untuk ditaburkan diatas makam.
Tingkatan Keanekaragaman Hayati
Tingkat keanekaragaman hayati dibagi menjadi tingkatan. Ada keanekaragaman tingkat genetik, spesies dan ekosistem. Berikut uraian lengkapnya:
1. Keanekaragaman Tingkat Genetik ( Gen )
Keanekaragaman pada tingkat paling dasar adalah tingkat gen. Gen adalahfaktor pembawa keturunan yang terdapat pada kromosom. Setiap susunan gen bakal memberikan dampak pada penampakan ( fenotipe ), baik itu anatominya maupun fisiologi pada setiap organisme.
Perbedaan pada susunan gen bakal mengakibatkan adanya perbedaan penampakan baik satu sifat atau secara keseluruhan. Hasilnya akan terbentuklah variasi pada suatu spesies. Keanekaragaman pada tingkat gen dapat ditunjukkan lewat adanya variasi dalam satu jenis (spesies
Yang menyebabkan adanya variasi dalam satu jenis adalah faktor gen (genotif) dan juga faktor lingkungan (environment). Karena itu bisa ditulis dengan rumus:
F = G + L
- F = fenotip (sifat yang tampak)
- G = genotif (sifat yang tidak tampak – dalam gen)
- L =
Oleh sebab itu, jika Genotip mengalami perubahan karena suatu hal semisal mutasi atau lingkungan yang mengalami perubahan maka terjadilah perubahan di Fenotip.
2. Keanekaragaman Tingkat Species (Jenis)
Pada tingkat selanjutnya ada tingkat species atau jenis. Pada tingkat jenis menunjukkan adanya keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada berbagai spesies makhluk hidup dari satu genus atau familia yang sama. Adanya perbedaan species tersebut juga berakibat perbedaan sifat.
3. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
Pada tingkat yang paling beragam, ada keberagaman pada tingkat ekosistem. Ekosistem bisa didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang dibentuk oleh dari adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkunganya atau komponen biotik dengan komponen abiotik.
Setiap ekosistem memiliki perbedaan dalam lingkungan fisik, lingkungan kimia, tipe tumbuhan, ataupun tipe hewan yang spesifik. Karena itu, kondisi lingkungan makhluk hidup sangat beragam. Jenis makhluk hidup yang menempatinya beragam pula. Keanekaragaman semacam inilah yang disebut dengan keanekaragaman tingkat ekosistem.
Keanekaragaman ekosistem ini dibentuk dari keanekaragaman gen dan jenis. Oleh karena itu bisa digambarkan dengan urutan: Gen membentuk keanekaragaman gen lalu membentuk keanekaragaman jenis dan terakhir membentuk keanekaragaman ekosistem
Contoh Keanekaragaman Hayati
Contoh keanekaragaman tingkat genetik misalnya:
- variasi jenis kelapa : kelapa hijau, kelapa gading, kelapa kopyor
- variasi jenis padi : Rojolele, Sedani, IR, PB, Delangu, Bumiayu, Barito, dan sebagainya
- variasi jenis anjing : anjing bulldog, herder, doberman, Collie, anjing kampung, dan sebagainya
- variasi jenis bunga mawar : Rosa damascene, Rosa gallica, Rosa canina
- variasi jenis bawang : Allium sativum (bawang putih), Allium ascolicum (bawang merah), Allium fistulosum (locang)
- Variasi Ikan Kakap : Kakap Merah, Kakap Putih, Kakap Batu
Contoh keanekaragaman tingkat species atau jenis misalnya:
- Famili Fellidae : kucing, singa harimau,
- Famili Palmae : aren, palem, kelapa, siwalan, lontar
- Famili Papilionaceae : kacang buncis, kacang panjang, kacang tanah, kacang kapri
- Familia graminae : padi, rumput teki, jagung
- Genus Ipomoea : kangkungan (Ipomoea crassicaulis) dan ketela rambat (Ipomoea batatas)
- Genus Ficus : pohon Preh (Ficus ribes) dan pohon beringin (Ficus benjamina)
Contoh keanekaragaman Ekosistem misalnya: spesies Palmae (siwalan, kelapa, dan aren) berinteraksi dengan lingkungan abiotik berbeda. Maka akan membentuk ekosistem yang berbeda pula dari ketiganya. Kelapa berada di ekosistem pantai, siwalan berada di ekosistem savana, dan aren ada di ekosistem hutan basah.
Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Pelestarian keanekaragaman bisa dilakukan mlalui dua metode, metode insitu dan eksitu. Melalui metode insitu bisa dilakukan dengan cara suaka marga satwa, cagar alam, taman nasional, dan hutan suaka alam.
Metode eksitu juga bisa dilakukan dengan beberapa cara. diantaranya dengan jalan pemebentukan kebun binatang, taman safari, hingga taman hutan raya.
Sebagai Individu, kita juga bisa ikut melestarikan keberagaman hayati dengan cara ikut menjaganya dan tidak melakukan eksploitasi. Ada baiknya kita juga tidak melakukan perburuan liar yang mengakibatkan keberagaman hayati berkurang. Baik itu pada flora maupun pada fauna.
Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia sangat luar biasa. Baik itu flora maupun faunanya. Indonesia yang memiliki iklim tropis memiliki tingkat curah hujan yang cukup tinggi. Selain itu juga memiliki gugusan gunung api yang panjang. Karena itu, rata-rata tanah yang ada di Indonesia memiliki tingkat kesuburan yang baik.
Sebagai negara dengan curah hujan dan tanah yang subur, Indonesia memiliki keanekaragaman flora yang sangat banyak. Terutama karena didukung dengan adanya Hutan Hujan Tropis yang banyak ditemukan di Kalimantan, Sumatra dan Papua.
Hutan Musim yang banyak ditemukan di pulau jawa. Sabana yang banyak ditemukan di wilayah Gayo Aceh dan Madura. Dan juga Stepa yang banyak ditemukan di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Karena itu, flora di Indonesia sangat beragam.
Selain flora, fauna di Indonesia juga sangat beragam. Pembagianya dikelompokkan menjadi tiga bagian, ada bagian oriental, bagian peralihan, dan bagian australia. Wilayah Oriental dengan jenis hewan berbadan besar dan jenis primata ini banyak ditemukan di daerah Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan.
Wilayah Australia dengan ciri hewan bertubuh kecil ditemukan di daerah papua, maluku, nusa tenggara, dan sulawesi. Dan juga wilayah Peralihan dengan fauna yang mendiaminya berbeda dengan yang ada di wilayah oriental dan australia. Wilayah peralihan berada di sulawesi selatan hingga kepulauan aru. Contohnya komodo, anoa, babi rusa, dan burung maleo.
Begitu melimpahnya manfaat keanekaragaman hayati yang kita miliki. Semoga kita menjadi bagian yang melestariaknya, bukan menghilangkanya.