√ Historiografi : Pengertian, Macam macam, Ciri dan Contohnya

Sejarah bisa disebut sebagai cabang ilmu yang menarik. Ia bicara soal masa lampau melalui berbagai sumber sejarah. Menariknya, cara mengambarkan setiap kejadian di masa lampau memiliki aturan tersendiri. Cabang ilmu yang mempelajarinya disebut dengan historiografi.

Pengertian Historiografi

Secara umum, historiografi adalah salah satu cabang ilmu sejarah yang merekam atau menggambarkan sejarah dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Historiografi berasal 2 kata bahasa Yunani, yakni Historia dan Grafein. Historia memiliki arti penyelidikan tentang gejala alam fisik, sedangkan Grafein  memiliki arti gambaran, uraian, lukisan, dan tulisan.

Banyak ahli yang juga ikut mendefinisikan historiografi sesuai dengan pemikirannya masing-masing seperti di bawah ini:

  1. Prof Dr Ismaun M.Pd menyebut historiografi sebagai penggambaran sejarah atau kejadian yang terjadi di masa lalu.
  2. Prof Dr Helius Sjamsudin M.A, bentuk sintesis dari seorang sejarawan yang didapatkan dari penelitian dan dan penemuan yang dituangkan dalam sebuah tulisan utuh-lah yang disebut historiografi.
  3. Drs Sugiyanto, M Hum, historiografi adalah inti dari sebuah penelitian sejarah yang mana sebelumnya telah dipilih subjeknya kemudian dicari berbagai sumbernya dan ditafsirkan setiap informasi yang didapatkan dalam sebuah tulisan.
  4. Drs Haryono, M.Pd menyebut sebagai cerita yang berasal dari masa lampau yang kemudian dibawakan ulang oleh sejarawan berdasarkan fakta yang ada.
  5. Louis Gottschalk, bentuk pengumuman baik berupa tulisan maupun lisan yang berisikan informasi mengenai kejadian yang terjadi pada masa lampau disebut sebagai hostoriografi.

Macam-Macam historiografi

Dalam perkembangannya, historiografi dibagi dalam 3 jenis yang berbeda menurut pembagian waktu. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai macam-macam historiografi:

1. Historiografi tradisional

Historiografi tradisional adalah perekaman atau penulisan sejarah yang dilakukan oleh para punggawa, pejabat keraton, atau bangsawan kerajaan. Historiografi tradisional dapat ditemukan dalam bentuk batu, kulit kayu, atau buku.

Adapun ciri-ciri dari historiografi tradisional adalah sebagai berikut:

  • Istana sentris
  • Regio sentris
  • Subjektivitas tinggi
  • Feodalis aristokratis
  • Mengandng anakronisme dalam penulisan
  • Ditujukan untuk melegitimasi kekuasaan saat itu

Histroriografi tradisional ini dibagi lagi menjadi 2 bagian, yakni:

a. Historiografi Hindu – Buddha

Historiografi Hindu – Buddha adalah historiografi yang berasal dari jaman penyebaran agama Hindu – Buddha. Ciri-ciri dari historiografi ini adalah:

  • Bersifat sentris
  • Bersifat religiomagis
  • Karya yang ditulis berasal dari terjemahan naskah India

Contoh dari historiografi Hindu – Buddha adalah kitab Mahabharata, Babad Tanah Jawi, Kitab Pararaton, dan lainnya.

b. Historiografi Islam

Historiografi Islam adalah histroriografi yang berasal dari jaman penyebaran agama Islam. Ciri-ciri dari historiografi Islam adalah :

  • Bersifat etnosentris
  • Memiliki unsur kronologis
  • Memiliki unsur mitos

Contoh historiografi Islam adalah Babad Tanah Jawi, Hikayat Raja-Raja Pasai, Babad Demak, dan lain-lain.

2. Historiografi kolonial

Historiografi kolonial adalah perekaman atau penulisan sejarah yang dilakukan oleh para kolonial Belanda ketika menjajah Indonesia. Adapun tujuan historiografi saat itu adalah untuk menguatkan kekuasaan mereka di Indonesia.

Dengan eksistensi mereka yang kuat, berpendidikan, dan bermartabat, maka orang Indonesia akan takjub dan tunduk pada mereka. Historiografi kolonial dapat ditemukan dalam bentuk pidato, buku, selebaran, dan bentuk lainnya.

Penyebaran historiografi kolonial sendiri dilakukan dengan sistematis oleh pihak Belanda. Hal ini dikarenakan mereka ingin menanamkan pemikiran barat yang kuat pada pemuda-pemuda Indonesia agar tidak ada lagi keinginan untuk membentuk negara Indonesia.

Adapun ciri-ciri dari historiografi kolonial adalah sebagai berikut:

  • Sangat subjektif
  • Mengabaikan berbagai sumber lokal
  • Mengandung diskriminasi yang tinggi
  • Bersifat mitologis
  • Kebanyakan berisi tentang kehidupan orang-orang yang besar

Contoh historiografi kolonial adalah Schets eener Economische Geschiedenis van Nederlands-Indie karya G. Gonggrijp; Beknopt Leerboek Geschiedenis van Nederlandsch Oost-Indi karta, Geschiedenis van den Indischen Archipel karya B.H.M. Vlekke, dan A.J. Eijkman dan F.W Stapel.

3. Historiografi modern

Yang terakhir adalah historiografi modern yang merupakan perekaman atau penulisan sejarah yang didukung oleh berbagai metode dan teknik pengumpulan informasi modern.

Historiografi modern muncul karena adanya tuntutan akan fakta sejarah yang belum pernah diuji kebenarannya menggunakan teknik modern.

Historiografi modern muncul setelah adanya metodologi penelitian sejarah dan semakin berkembang sesuai dengan jaman. Historiografi modern saat ini juga semakin objektif dan kritis sehingga sangat berbeda dengan jenis historiografi sebelumnya.

Adapun ciri-ciri historiografi modern adalah sebagai berikut:

  • Bersifat metodologis

Berbeda dengan historiografi lainnya, historiografi modern harus dilakukan dengan menggunakan berbagai macam kaidah ilmiah.

  • Bersifat kritis historis

Dalam penelitian sejarah, pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan multidimensional. Pendekatan multidimensional adalah pendekatan yang dilakukan dengan memperhatikan berbagai macam faktor yang mempengaruhi sejarah tersebut. Berkat pendekatan inilah, historiografi modern jauh lebih objektif dibandingan historiografi sebelumnya.

  • Tidak dikstriminatif

Dalam historiografi modern, penulisan sejarah tidak mengandung diskriminasi dimana di dalamnya terdapat berbagai tokoh kecil.

  • Kritis nasional

Historiografi modern memiliki tujuan menjadi kritis pada historiografi nasional. Maka dari itu, di dalamnya terdapat penekanan pada unsur asing selama pembentukan Indonesia.

Contoh historiografi modern adalah  Revolusi Pemuda karya Benedict Anderson dan Pemberontakan Petani Banten 1888 karya Sartono Kartodirdjo.

Penggunaan historiografi modern menimbulkan perubahan yang baik dalam catatan sejarah. Adapun kelebihan dari histroriografi modern adalah sebagai berikut:

  • Penggunaan penulisan sejarah kritis
  • Pemikiran kosmologis dan religiomagis diubah menjadi pemikiran yang bersifat ilmiah
  • Penggunaan pendekatan multidimensi
  • Pengikutsertaan seluruh peran dan aspek kehidupan dalam masyarakat tanpa pandang bulu

Namun meskipun historiografi modern tampak sempurna dengan segala metode penelitian ilmiah yang mampu mengungkapkan berbagai fakta, pada kenyataannya masih terdapat beberapa kelemahan dalam historiografi modern ini. Berikut misalnya kelemahan historiografi modern:

  • Masih belum mampu menjelaskan sejarah dengan maksimal
  • Tidak fleksibel karena terlalu kaku dalam menggunakan metode ilmiah
  • Tidak seluruhnya bersifat nasionalisme karena terkadang hanya sebagai tulisan akademisi ilmiah

Itulah penjelasan singkat mengenai historiografi dan jenis-jenisnya. Semoga dapat menambah wawasan kita semua tentang pentingnya memaknai arti dari sejarah.

Apakah artikel ini membantu?

Terima kasih telah memberi tahu kami!
PERHATIAN
Jika ingin mengcopy-paste referensi dari Jurnalponsel.com, pastikan untuk menambahkan sumber rujukan di daftar pustaka dengan format berikut:
Litalia. (). √ Historiografi : Pengertian, Macam macam, Ciri dan Contohnya. Diakses pada , dari https://www.jurnalponsel.com/historiografi/

1 comments on “√ Historiografi : Pengertian, Macam macam, Ciri dan Contohnya”

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.